Apa yang Membuat Otot Hamstring Menjadi Lebih Fleksibel

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh iStock

Sebelumnya apakah Anda tau apa itu otot hamstring? Otot hamstring merupakan salah satu otot ekstremitas bawah yang cenderung memendek dan sering mengalami cedera. Cedera otot hamstring sering terjadi pada olahraga yang melibatkan siklus pemendekan-pemanjangan, seperti sepak bola, bola basket, dan bola voli (Alzahrani et.al., 2015). Fleksibilitas otot hamstring yang buruk adalah salah satu faktor risiko paling umum untuk cedera hamstring. Hal ini disebabkan terjadinya ketegangan pada struktur muskulotendinus yang mengurangi kemampuan otot untuk memanjang secara cepat tanpa cedera. Kondisi kelenturan yang kurang baik ini sering terjadi pada individu yang mengalami sesak hamstring (Babu, et. al., 2015). Kemungkinan terjadinya gangguan pada otot hamstring usia 18-25 tahun mencapai 96%. Pada penelitian Mahadik juga menyebutkan bahwa kemungkinan kejadian gangguan pada otot hamstring usia 18-25 tahun adalah 82% jika diukur menggunakan pengukuran ekstensi lutut aktif (Koli, et.al., 2018). Fleksibilitas otot hamstring yang buruk merupakan salah satu faktor risiko cedera hamstring yang paling umum. Kondisi kelenturan yang buruk ini sering terjadi pada individu yang mengalami sesak hamstring. Teknik peregangan statis dan neurodinamik merupakan latihan untuk meningkatkan kelenturan otot hamstring. 

Maka untuk mngetahui bagaimana teknik membuat otot hamstring menjadi lebih fleksibel dilakukanlah penelitian menggunakan desain dua kelompok pra dan pasca-tes kuasi-eksperimental. 16 atlet siswa putra secara acak dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok latihan peregangan statis, dan kelompok latihan teknik neurodinamik. Setiap kelompok terdiri dari 8 orang. Pengukuran kelenturan hamstring yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan straight leg raise (SLR) dan akan dievaluasi dalam empat minggu. Kelompok1 akan diberikan intervensi latihan static stretching, dengan mengangkat pinggul subjek secara pasif hingga 90o fleksi, kemudian lutut subjek diekstensikan secara perlahan sampai subjek merasakan ketegangan yang dapat ditoleransi pada otot hamstring. Posisi ini dipertahankan selama 30 detik dan diulang dalam 3 set (Ayala et al., 2013). Sedangkan kelompok 2 akan diberikan intervensi teknik neurodinamik, yang akan dilakukan dengan menempatkan pasien di kursi, menekuknya ke belakang, meletakkan kedua tangan di belakang punggung bawah, menggantung kedua kaki, dan diikuti dengan dua gerakan. Gerakan pertama adalah fleksi leher, fleksi lutut, fleksi plantar pergelangan kaki, dan gerakan kedua ekstensi leher, ekstensi lutut, dorsofleksi pergelangan kaki. Kedua gerakan tersebut dilakukan secara aktif secara bergantian, ditahan selama 60 detik, dan diulang sebanyak 5 kali. Latihan teknik static stretching dan neurodynamic dilakukan 3 kali/minggu selama 4 minggu (Areeudomwong et.al., 2016).   

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini membuktikan bahwa latihan static stretching berpengaruh signifikan terhadap peningkatan fleksibilitas otot hamstring. Hasil yang diperoleh mengikuti penelitian sebelumnya oleh Pagare, et. Al. (2014) yang membuktikan bahwa latihan static stretching dapat meningkatkan kelenturan otot hamstring. Berbagai teori menjelaskan mekanisme peningkatan kelenturan otot akibat latihan peregangan statis, termasuk teori deformasi viskoelastik. Mengenai teori deformasi viskoelastik, static stretching menyebabkan pertambahan panjang otot karena sifat otot yang lentur dan elastisitas otot. Penelitian tinjauan sistematis yang dilakukan oleh Medeiros, et. Al. (2016) juga menyebutkan bahwa latihan peregangan statis efektif dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring, berdasarkan mekanisme peningkatan jumlah sarkomer dan viskoelastisitas otot yang dapat meningkatkan panjang otot dan menurunkan ketegangan otot. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sato, et. Al. (2020) juga menyebutkan bahwa latihan peregangan statis dapat menyebabkan peningkatan rentang gerak sendi, penurunan kekakuan pasif, dan penurunan modulus elastisitas otot. Ketika terjadi penurunan modulus elastisitas otot maka tegangan otot akan menurun (Nakao, et. al., 2018). 

Penelitian ini juga membuktikan bahwa latihan teknik neurodinamik berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelenturan otot hamstring pada kondisi hamstring tightness. Hasil yang diperoleh mengikuti penelitian sebelumnya oleh Areeumdomwong, et. Al. (2016), yang membuktikan bahwa latihan teknik neurodinamik dapat meningkatkan kelenturan otot hamstring, yang berkaitan dengan mekanisme penurunan mekanoreseptor dan proprioseptor pada otot, penurunan mekanosensitivitas pada saraf, serta pemanjangan struktur saraf dan fasia yang menyebabkan peningkatan rentang gerak sendi dan kelenturan otot hamstring. Dalam penelitiannya, Babu, et. Al. (2015) menyatakan bahwa latihan teknik neurodinamik bermanfaat untuk mengubah sensasi neurodinamik otot dan pada akhirnya meningkatkan kelenturan otot hamstring. Latihan teknik neurodinamik juga menyebabkan peningkatan ketegangan saraf yang menyebabkan pemanjangan saraf skiatik dan peningkatan fleksibilitas otot hamstring. 

Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa baik latihan static stretching maupun latihan teknik neurodinamik sama-sama efektif sebagai intervensi pada kondisi hamstring tightness yang bertujuan untuk meningkatkan kelenturan otot hamstring. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kelenturan otot hamstring setelah diberikan latihan static stretching dan teknik neurodinamik, kemungkinan disebabkan oleh berbagai mekanisme yang belum sepenuhnya ditentukan. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwalatihan statis peregangan dan teknik neurodinamik telah terbukti meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dalam kondisi sesak hamstring. Kedua latihan tersebut sama-sama efektif dalam meningkatkan kelenturan otot hamstring sehingga tidak ada perbedaan efek yang signifikan antara keduanya. 

Kata kunci: sesak hamstring; teknik neurodinamik; static stretching 

Penulis: Dany Pramuno Putra, Gadis Meinar Sari, Dwikora Novembri Utomo

Link Jurnal: https://ijrp.org/paper-detail/2306

Referensi

Putra, Dany Pramuno et all. 2021. Different Effect of Static Stretching and Neurodynamic Technique in Increasing Hamstring Flexibility on Hamstring Tightness. International Journal for Research Publications (IJRP)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp