Ulas Program Pengabdian Masyarakat Sedekah Sampah untuk “Biaya Kesehatan”

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemaparan Program “Sehat Mandiri Bersama” oleh Dr. Ernawaty drg., M.Kes, pada Minggu (16/01). Foto: SS Zoom.

UNAIR NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat menggelar webinar bertajuk “Webinar Pengabdian Masyarakat Internasional Hybrid: Peningkatan Peran Alumni Pengelolaan Sampah Menjadi Berkah, Biaya Kesehatan Murah, Iklim Sehat, Manusia Sehat” , Minggu (16/1/2022). Dalam webinar tersebut, Dr. Ernawaty drg., M.Kes, selaku salah seorang narasumber, mempresentasikan program “Sehat Mandiri Bersama” hasil sebuah pemikiran tentang sedekah sampah untuk “biaya kesehatan” dalam pengabdian masyarakat di Dusun Sulur, Desa Jogomerto, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

“Ada dua hal yang melatarbelakangi kegiatan ini. Pertama, kita itu bangsa yang memiliki budaya gotong royong. Sehingga dari kecil kita memiliki satu kebiasaan baik yakni menjenguk orang sakit. Jika saya lihat dari sudut pandang Islam, berhubung saya seorang Muslim, ternyata menjenguk orang sakit itu banyak keutamaannya dan akan diliputi oleh Rahmat Allah SWT,” ungkap Ernawaty.

Kedua, sambungnya, Indonesia memiliki tradisi “nyumbang” atau dalam Bahasa Indonesia artinya memberikan sumbangan. Tradisi tersebut dilakukan dalam berbagai acara baik susah (kematian, sakit) dan senang (kelahiran, pernikahan). Bentuk sumbangan yang diberikan beragam, dapat berupa uang, barang, atau tenaga. Dua hal inilah yang menjadi latar belakang pemikiran Ernawaty untuk membuat program sedekah sampah tersebut.

Pertanyaannya, mengapa kita harus menyumbang padahal biaya kesehatan telah dibiayai oleh BPJS? Meskipun tidak memiliki BPJS pun masih bisa mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

“Jawabannya karena ketika orang sakit, terdapat dua biaya. Ada biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang diperlukan oleh pasien untuk membayar perawatan sakit, dan obat yang sekarang sudah dicover oleh BPJS,” terangnya.

Sedangkan biaya tidak langsung merupakan biaya yang dikeluarkan pasien untuk biaya non-perawatan yang disebabkan orang tersebut sakit. Misalnya, kehilangan pendapatan. Ketika seseorang sakit, kemungkinan tidak dapat bekerja atau harus rawat inap. Hal tersebut dapat dihitung sebagai kehilangan pendapatan. Hal lain yang termasuk biaya tidak langsung terdiri dari transportasi keluarga yang menjaga, konsumsi untuk keluarga yang menjaga, kebutuhan pasien yang tak disediakan Rumah Sakit, serta pengeluaran tambahan untuk anggota keluarga yang ditinggal di rumah. 

“Ada juga yang namanya biaya kesempatan yang hilang akibat melakukan suatu pilihan kegiatan. Ketika seseorang sakit, yang termasuk biaya kesempatan yang hilang terkait dengan keluarga yang menjaga. Karena mereka juga kehilangan waktu dan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan pada hari itu,” jelas Ernawaty.

Ernawaty menjelaskan, sebagai solusi untuk menutup biaya-biaya tidak langsung tersebut, dapat dilakukan dengan menabung. Baik menabung mandiri maupun bersama. Lalu bagaimana cara menabungnya? Serta hal apa yang perlu ditabung?

Jawabannya, jelas Ernawaty, yakni melalui program sedekah sampah tersebut. Di lokasi pengmas, Desa Sulur, Ernawaty juga menemukan “trash treasure”, sampah hasil pilahan yang memiliki nilai rupiah. Di Desa Sulur sudah terdapat komunitas pengolah “trash treasure” tersebut dengan memilah-milah sampah berdasarkan jenisnya kemudian dijual. Dari kegiatan tersebut, perekonomian warga setempat meningkat. 

“Saya berharap di Desa Sulur komunitas pengolah sampah tersebut dapat berkembang. Tidak hanya menjual bahan baku namun juga barang jadi hasil kerajinan tangan dari sampah pilahan tersebut sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi. Apabila hasilnya dapat dialokasikan dengan baik salah satunya untuk biaya pendamping orang sakit atau melahirkan, maka “Sehat Mandiri Bersama” di Desa Sulur akan dapat terwujud,” pungkasnya.

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp