Hubungan Antara Akses Media dan Dukungan Sosial dengan Rencana Kontrasepsi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Lokadata

Persentase Angka Prevalensi Kontrasepsi (RJP) dan Angka Kesuburan Total (TFR) sebesar perempuan menjadi indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Total Angka fertilitas di Jawa Timur mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun 1971 hingga 2018. Pencapaian Prevalensi penggunaan kontrasepsi modern (CPR) di Jawa Timur sebesar 63,1 persen berdasarkan hasil penelitian Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (PPAS, 2018). Pencapaian ini jauh lebih baik dari capaian nasional yang baru mencapai 57 persen. Namun, target ini tidak dapat dicapai dengan seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Menurut teori Green, faktor predisposisi, memungkinkan dan penguatan adalah faktor-faktor yang dapat dikaitkan dengan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor pendukung (akses media) dan faktor penguat (dukungan sosial) terkait dengan rencana kontrasepsi pada wanita usia subur di Jawa Timur, Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian non reaktif dengan menggunakan data SDKI (Indonesia Demographic). dan Survei Kesehatan) 2017. Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh responden remaja di Jawa Timur yang memenuhi persyaratan responden SDKI 2017.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung terkait dengan rencana pemilihan kontrasepsi mendengarkan informasi tentang kontrasepsi melalui radio (sig = 0,038), televisi (sig < 0,001) dan koran (sig < 0,001). Sedangkan faktor penguat yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi rencana mendapat dukungan dari fasilitas kesehatan (sig = 0,000) dan dari peternakan (sig = 0,023). Peran dari petugas kesehatan sangat minim dalam memberikan akses informasi kepada perempuan dalam proses pemilihan kontrasepsi. Dapat dilihat bahwa hampir semua wanita mengatakan bahwa mereka juga tidak mendapatkan informasi dari petugas lapangan (41,91%), dari fasilitas kesehatan (39,45%), dari klinik desa (42,52%), dan dari apoteker (38,00%).

Penggunaan media massa dan dukungan sosial terkait untuk memilih rencana kontrasepsi. Oleh karena itu, diperlukan untuk mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dan akses media dalam keberhasilan implementasi program kontrasepsi.

Penulis:  Muthmainnah

Link Artikel : http://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/17653/15544

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp