Proaktif : Dari Pesonality Hingga Perilaku Kerja Petugas di Gelangang Overcrowded Rutan di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: Banjarmasin Post

Rumah Tahanan Negara adalah fasilitas di mana tersangka ditahan sementara perkara itu diselidiki, dituntut, dan diperiksa di pengadilan. Ini adalah lembaga yang memberikan layanan kepada anggota masyarakat yang dipenjara dalam sel sambil juga menjaga keamanan dan ketertiban. Saat ini, rata-rata Populasi Rutan di seluruh Indonesia yang overcrowded meningkatkan urgensi kebutuhan petugas yang proaktif di tempat kerja karena merupakan bagian integral dari proses pemeliharaan ketertiban dan keamanan. Proses ini termasuk memberikan perlindungan, pencegahan dan penuntutan terhadap setiap ancaman dan campur tangan dari luar Rutan. Meningkatnya gangguan ketertiban dan keamanan serta rendahnya kualitas petugas penahanan telah memperluas kesenjangan di Pusat Penahanan Negara seluruh Indonesia.

Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, sebuah Sistem manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi dapat menjalankan tugasnya melalui sumber daya manusia yang termotivasi, proaktif, profesional dan berkinerja tinggi terhadap tugas-tugas yang sedang dilaksanakan. Dalam rangka membangun dan mempertahankan PWB di Lapas Memusatkan, integratif, kolaboratif, dan tindakan memotivasi terhadap tugas dengan mengadopsi peran yang lebih besar diperlukan.

Selain itu, RBSE (Role Breadth Self-Efficacy) dari petugas rutan tampaknya memiliki merangkum tindakan dan motivasi yang dibutuhkan dalam menghadap kondisi rutan yang dinamis. Selain itu, petugas  juga membutuhkan disposisi afektif terkait kepuasan kerja untuk meningkatkan tindakan proaktif di tempat kerja. Sebagai Akibatnya, pengelolaan Rutan Negara harus mendorong mereka yang memiliki Proactive Personality untuk melaksanakan tanggung jawab di Rutan dan terwujud sebagai tindakan yang disebut sebagai Proactive Work Behavior (PWB).

Penelitian terakhir dilakukan terhadap total 455 responden di Rutan Negara di Indonesia, sebuah organisasi yang berperan penting peran dalam masyarakat yaitu menjamin keamanan dan ketertiban. Jumlah petugas dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Indonesia sangat terbatas, Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah narapidana yang melebihi kapasitas. Situasi ini meningkatkan kebutuhan akan bentuk kepribadian dari Petugas Rutan yang dapat mempengaruhi dukungan mereka terhadap efektivitas institusi melalui kemanjuran dan kepuasan (Whiteacre, 2019). Untuk ini Alasannya, penelitian ini menggunakan petugas dari Rutan di Indonesia menjadi populasi dalam mengukur variabel yang digunakan, karena mereka memiliki persamaan dengan fenomena yang terjadi.

Penelitian tersebut menawarkan beberapa saran untuk meningkatkan Proactive Work Behavior pada petugas Rutan. Pertama petugas di Rutan Indonesia harus didorong untuk terlibat dalam Proactive Work Behavior di kesehariannya. Hal ini terutama berlaku untuk petugas yang memiliki Proactive Personality. Kedua, untuk meningkatkan Proactive Work Behavior, petugas  menginginkan perhatian yang baik terkait dengan kepuasan kerja. Ketiga, petugas yang Proactive juga harus diberi kepercayaan untuk mengambil peran yang lebih besar dan ditempatkan pada posisi yang sesuai, yang akan menumbuhkan Proactive Work Behavior. Demikian pula, mengembangkan atau memunculkan upaya Proactive dari petugas sangat penting. Program dan tindakan preventif di Rutan akan lebih mudah dilakukan dengan cara ini. Oleh karena itu, disarankan agar petugas bersedia mengambil inisiatif dan gigih dalam menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan untuk memperbaiki lingkungan kerja dan mengatasi masalah dengan lebih baik terutama dalam menghadapi overcrowded didalam Rutan yang terus berlangsung.

Penulis : Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :https://www.cell.com/heliyon/fulltext/S2405-8440(21)02813-9

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp