Upaya Peningkatan Pemberdayaan Sosial Ekonomi Perempuan Melalui Industri Kerajinan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh muslim.sg

Pemberdayaan yang ditujukan kepada perempuan adalah bentuk menumbuhkan kesadaran dan kemampuan perempuan dalam pekerjaan di samping bidang domestik. Pemberdayaan perempuan lekat dengan bagaimana menjadikan perempuan dapat berdiri sendiri sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi. Pemberdayaan dilakukan kepada perempuan sebagai penerima manfaat karena perempuan memainkan peran vital dalam masyarakat dan memiliki kemampuan sama halnya dengan laki-laki dalam bidang ekonomi. Program-program pemberdayaan banyak diberikan pada perempuan untuk menciptakan kesempatan kerja dan kemandirian perempuan. Pemberdayaan lebih banyak ditargetkan kepada perempuan untuk menciptakan kemandirian yang berkelanjutan dan menghapuskan ketergantungan.

Pemberdayaan terjadi ketika individu dan kelompok mampu membayangkan dunia secara berbeda dan mewujudkan visi untuk keluar dari kemiskinan (Eyben, Kabeer, dan Cornwall, 2008). Hal ini menandakan bahwa pemberdayaan tidak akan berjalan baik manakala tidak ada respon positif dari masyarakat untuk bangkit dari kemiskinan. Pemberdayaan akan berjalan dengan lancar manakala terdapat keinginan kuat individu untuk mengubah kehidupan mereka (Trommlerová, Klasen, & Leßmann, 2015).

Pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan adalah pilihan tepat untuk menggerakkan masyarakat agar tidak terjebak dalam ketergantungan pada bantuan sosial. Seseorang yang dientaskan dari kemiskinan harus diberdayakan untuk mengatasi kemiskinan secara permanen (Elijah & Ogunlade, 2006). Pemberdayaan dapat mencegah seseorang miskin secara permanen karena memiliki tanggung jawab dan kesempatan besar untuk melanjutkan kegiatan perekonomian.

Pemberdayaan yang tepat adalah pemberdayaan yang diberikan kepada perempuan karena merupakan strategi terbaik pengentasan kemiskinan dan membuka sejarah baru yang awalnya perempuan dianggap sebagai warga kelas dua. Pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang partisipasi angakatan kerja tetapi juga tentang pilihan untuk bekerja, pilihan sektor, lokasi, dan jam kerja. Melalui program pemberdayaan, perempuan dapat berpartisipasi dalam angkatan kerja bahkan menciptakan kesempatan kerja sendiri. Perempuan yang berasal dari keluarga miskin dan hanya mengandalkan serta bergantung pada suami dapat mengembangkan kemampuan dan meningkatkan pendapatan manakala ia turut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.

Pemberdayaan perempuan melibatkan partisipasi untuk mengentaskan kemiskinan. Melalui pemberdayaan, perempuan sebagai subjek pemberdayaan di mana mereka memiliki partisipasi penuh untuk menentukan keberhasilannya. Perempuan tidak dipandang sebagai objek yaitu penerima manfaat saja, namun memiliki peran sendiri untuk bangkit dari kemiskinan.

Melalui pemberdayaan, perempuan menentukan kehidupannya sendiri karena sifat pemberdayaan adalah menjadikan masyarakat dapat mandiri dengan kekuatan perekonomian yang dimiliki. Pemberdayaan perempuan berkaitan dengan perilaku rumah tangga, pasokan tenaga kerja, aktivitas produktif, dan perilaku. Pemberdayaan perempuan begitu kompleks karena perempuan benar-benar didorong untuk mandiri.

Studi tentang pemberdayaan perempuan secara ekonomi dan sosial melalui usaha kerajinan tangan menemukan perempuan perajin memandang pemberdayaan sebagai kemandirian ekonomi dan pendapatan yang dihasilkan melalui kerajinan memperkuat posisi ekonomi dan sosial mereka di masyarakat. Studi ini menyimpulkan bahwa posisi ekonomi dan sosial mereka menjadi kuat setelah mulai mendapatkan penghasilan. Para perempuan ini juga merasa menjadi sumber perubahan dalam hal motivasi, inspirasi, dan dorongan bagi perempuan lain di masyarakat. Mereka memandang dan menganggap keterampilan membuat kerajinan tangan sebagai sumber pendapatan dan dukungan finansial bagi keluarga mereka.

Penulis: Siti Mas’udah

Link Jurnal: https://e-journal.unair.ac.id/MKP/article/view/28149

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp