Departemen Ilmu Kefarmasian: Unggul dalam Penelitian Hingga Ikut Aktif Uji Obat dan Vaksin Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
(Kiri ke kanan) Andang Miatmoko, Ph.D., Apt., Dr. Juni Ekowati, M.Si.,Apt, apt. Rr. Retno Widyowati, SSi, M.Pharm, Ph.D., Suciati, S.Si., MPhil., Ph.D., Apt., Dr. Aty Widyawaruyanti, M.Si.,Apt, dan Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., M.Si. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Departemen Ilmu Kefarmasian (DIK) menjadi salah satu departemen Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi salah satu departemen yang unggul dalam penelitian. Saat ini, departemen yang menaungi dua program studi (prodi) S2 Magister Ilmu Farmasi dan S3 Doktor Ilmu Farmasi memiliki 6 riset grup yaitu Natural Products Drug Discovery, Drug Development, Pharmaceutical Analysis Development, Active Pharmaceutical Ingredients Engineering and Manufacturing Processes, Pharmaceutical Nanotechnology & Drug Delivery System, dan Cosmetics.

Dr. apt. Juni Ekowati, M.Si. selaku ketua departemen menuturkan, 6 riset grup tersebut telah menerbitkan ratusan paper ilmiah pada jurnal internasional bereputasi maupun jurnal nasional yang disitasi untuk keperluan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya itu, grup-grup tersebut juga turut mempublikasi artikel populer di media massa.

“Tahun 2020 lalu, 21 orang dosen DIK berhasil meraih prestasi sebagai 210 peneliti terbaik UNAIR versi google scholar. Selain itu, tiga orang dosen peneliti juga berhasil meraih prestasi paper terbaik versi Menristek Dikti yaitu, Prof. Dr. apt. Sukardiman, MS., Dr. apt. Aty Widyawaruyanti, Msi. dan  apt. Helmy Yusuf, SSi, MSc, PhD,” jelasnya. 

Ia menambahkan, DIK juga banyak bekerjasama dengan berbagai institusi nasional maupun internasional. Di antaranya Tokyo University, NUS University, ASAM University, National Chiayi University, Geneva University, dan masih banyak lainnya. Juni mengharapkan, kerjasama tersebut dapat meningkatkan peringkat fakultas di kancah dunia. 

“Kami juga berharap hasil riset bersama ini membuat hilirisasi penelitian lebih cepat dan diseminasi hasil penelitian lebih lebar jangkauan serta manfaatnya,” tambahnya. 

DIK juga turut aktif membantu penelitian selama pandemi ini. Beberapa staf DIK bertugas dalam uji praklinik obat Covid-19. Tim dari DIK juga bertugas dalam uji klinik Vaksin Merah Putih dan obat Covid-19 di RSUA. Selain itu, DIK juga aktif melakukan pengabdian masyarakat semasa pandemi ini dengan memberikan pelatihan pembuatan sabun cuci tangan mengandung asam folat untuk menghambat penularan covid-19.

Departemen yang terdiri dari tiga Kelompok Bidang Keahlian (KBK) yaitu, KBK Farmakognosi dan Fitokimia, KBK Kimia Farmasi, serta KBK Farmasetika ini banyak mencetak alumni-alumni berprestasi. Di antaranya, apt. Deby Fapyane, PhD. salah satu Co-founder Cellugy (start up Internasional di bidang produksi biomaterial berbasis selulosa sebagai pengganti plastik), Drs.apt. Syamsul Hadi yang menjabat sebagai Direktur Ikapharmindo, dan Dr. apt. Rizka Andalusia, MPharm., MARS yang menjabat sebagai Dirjen Farmalkes.

“Ke depannya DIK akan terus berperan aktif, tanggap dan inovatif dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat terkini terkait dengan penyediaan bahan baku, baik dari bahan alam, fitofarmaka, semi-sintesis atau total sintesis. Analysis development dan mengembangkan produk farmasetik yang memenuhi persyaratan. Dan juga meningkatkan manfaat hasil penelitian dalam proses pembelajaran mahasiswa,” tutupnya.(*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp