Di Indonesia, prevalensi malaria cukup tinggi. Indonesia menduduki peringkat ke-26 di antara negara di dunia yang endemik malaria dengan prevalensi 9,19 per 100 penduduk. Malaria masih menjadi masalah kesehatan besar baik di dunia maupun di Indonesia. Malaria yang disebabkan oleh parasit darah Plasmodium yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles memberi kerugian yang sangat fatal. Mengingat infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium ini masih menjadi endemik di beberapa wilayah Indonesia
Adanya resistensi parasit terhadap obat standar yang ada, membuat diperlukannya penemuan obat malaria baru. Beberapa tanaman Indonesia diketahui memiliki aktivitas antimalaria dan secara empiris telah digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat malaria. Tanaman obat herbal yang memiliki banyak khasiat salah satunya yaitu Daun Tanaman Sambiloto.Tanaman sambiloto mudah ditemukan di ladang atau halaman rumah. Jangan heran, sambiloto merupakan tanaman obat keluarga (TOGA).
Tenar sebagai tanaman herbal, sambiloto mengandung banyak senyawa aktif didalamnya yaitu mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, dan tanin, serta daun sambiloto mengandung Kalsium, Karbon Aktif, Vitamin A, Kalium dan Besi. Selain itu, sambiloto memiliki sifat antiradang, penghilang nyeri, dan penawar racun. Jadi jangan heran
jika sambiloto tenar di dalam dunia pengobatan herbal. Serta komponen senyawa aktif dalam tanaman sambiloto memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Sambiloto (A. Paniculata) telah digunakan oleh masyarakat lokal sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit akibat gigitan ular dan serangga. Kegunaan lain adalah untuk gangguan saluran cerna, tekanan darah tinggi, encok, raja singa, sakit haid, gangguan hati dan penyakit kuning. Selain sebagai obat, sambiloto juga memilki khasiat yaitu meningkatkan imunitas tubuh.
Secara in vivo dan in vitro maupun uji klinis, daun tanaman sambiloto ini bermanfaat sebagai obat antimalaria . Tentu kami tidak bisa langsung menerima ini adalah obat antimalaria di masyarakat, oleh sebab itu rencana thesis saya akan mencoba membuktikannya melalui pengembangan lebih lanjut terhadap obat tanaman sambiloto secara profilaksis maupun terapi komplementer pada subjek yang lebih luas untuk menjamin efektivitas dan keamanan obat herbal sebelum dipasarkan secara luas kepada masyarakat terkhusus pada daerah Endemik Malaria di Indonesia.
Penulis : HANIFAH KHAIRUN NISA