Kanker Payudara merupakan penyakit yang membawa kematian. Kematian penderita kanker payudara terjadi akibat proses metastasis sel kanker pada organ–organ tubuh. Sel kanker memiliki kemampuan untuk metastasis yakni penyebaran menuju organ-organ tubuh yang jauh dari organ tubuh asal sel kanker. Contohnya sel kanker payudara dapat menyebar dan tumbuh pada paru, hati dan tulang. Tulang merupakan lokasi organ yang paling sering mengalami metastasis kanker payudara. Angka harapan hidup penderita kanker yang mengalami metastasis tulang akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan penderita kanker tanpa metastasis. Data statistik menunjukkan rata-rata harapan hidup pasien kanker payudara dengan metastasis pada tulang hanya 2 sampai 3 tahun saja. Metastasis pada organ tulang terjadi pada sekitar 75% dari penderita kanker payudara. Metastasis sel kanker payudara pada tulang menyebabkan tulang mudah patah walaupun dengan trauma minimal yang mengakibatkan rasa nyeri yang hebat pada penderita kanker. Selain itu proses metastasis sel kanker pada tulang belakang akan berakibat kelumpuhan. Kelumpuhan dan rasa nyeri yabg hebat menyebabkan penderita tidak dapat beraktivitas sehingga kualitas hidup sangat menurun yang pada akhirnya akan menimbulkan kematian.
Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker yang megalami metastasis tulang terus dilakukan melalui berbagai penelitian untuk memahami mekanisme metastasis sehingga dapat mengembangkan terapi yang tepat. Studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa reseptor prostaglandin D2 serta Ppar-g (Peroxisome proliferator-activated receptor–γ) berperan dalam proses metastasis sel kanker payudara pada organ tulang. Prostaglandin sebenarnya adalah suatu mediator radang, yang berperan dalam proses inflamasi secara normal. Prostaglandin dihasilkan oleh enzym siklo-oksigenase yang membentuk prostaglandin H2 yang selanjutnya akan diproses untuk menjadi prostaglandin I2, tromboxan A2, prostaglandin E2 serta prostaglandin D2. Prostaglandin D2 untuk masuk ke dalam sel membutuhkan reseptor yakni reseptor DP1. Aktivitas prostaglandin dapat mengurangi kerusakan tulang pada proses metastasis sel kanker. Pengaktifan reseptor DP1 Prostaglandin D2 dapat menghambat resorpsi tulang pada proses metastasis sel kanker pada tulang. Berkurangnya reseptor DP1 prostaglandin D2 dapat menyebabkan meningkatkan pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis) pada jaringan kanker sehingga memicu bertambahnya ukuran tumor.
Peroxisome proliferator-activated receptor γ (PPARγ) merupakan salah satu mediator dalam proliferasi sel. Mediator ini berperan dalam proses metabolisme tulang, Aktivasi PPARγ dapat menghambat metastasis tulang pada kanker payudara dengan menurunkan proses destruksi tulang. PPARγ memiliki kemampuan menghambat angiogenesis dan proliferasi sel kanker payudara dengan merangsang apoptosis (kematian sel) serta berperan sebagai antiinflamasi. PPARγ terekspresi tinggi pada kanker dengan derajad diferensiasi baik serta memiliki korelasi negatif terhadap derajad diferensiasi kanker yang lebih tinggi ataupun kanker yang sudah mengalami metastasis. Baik reseptor DP1 prostaglandin D2 maupun PPARγ ditengarai dapat menghambat proses resorpsi tulang serta dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Denni, Willy Sandhika dan Grace Ariani telah membuat penelitian dengan membandingkan ekspresi reseptor DP1 prostaglandin D2 serta Ppar-g pada kanker payudara yang mengalami metastasis pada tulang dibandingkan dengan kanker payudara yang belum mengalami metastasis pada tulang. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ekspresi reseptor DP1 prostaglandin D2 serta Ppar-g pada jaringan kanker payudara mengalami penurunan pada proses metastasis tulang. Sel kanker payudara yang menyebar pada tulang terbukti memiliki ekspresi reseptor DP1 prostaglandin D2 serta Ppar-g yang lebih rendah dibandingkan dengan sel kanker payudara yang belum metatstasis pada tulang. Hal itu menunjukkan bahwa kedua reseptor tersebut memiliki peran yang penting dalam proses metastasis sel kanker payudara pada jaringan tulang. Aktivasi kedua reseptor tersebut diharapkan dapat menurunkan proses metastasis sel kanker payudara pada jaringan tulang sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup penderita kanker payudara.
Penulis: Dr. Willy Sandhika, dr., M.Si, SpPA(K)
Artikel ilmiah populer ini diambil dari artikel jurnal dengan judul The Role of Prostaglandin D2 Reseptor DP and PPARγ in Bone Metastasis of Breast Cancer dengan penulis Denni, Willy Sandhika dan Grace Ariani dan telah diterbitkan dalam jurnal Biochemical Cellular Archive, volume 21, no. 2, bulan Oktober 2021, halaman 4337– 4342.
Link artikel jurnal: https://connectjournals.com/03896.2021.21.4337