Kerang darah (Anadara granosa) adalah salah satu jenis kerang yang berpotensi dan bernilai ekonomis untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan mineral untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Kota Surabaya merupakan salah kota di provinsi Jawa Timur yang menjadi produsen kerang darah. Cara hidup kerang darah sebagai filter feeder sangat berpotensi mengakumulasi substansi pencemar, baik logam berat ataupun mikrobia. Sehingga penanganan dan pengolahan kerang darah yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi bakteri patogen (Retyoadhi, dkk., 2005). Sate kerang merupakan salah satu makanan khas Surabaya yang berbahan dasar kerang darah (Anadara granosa). Kerang darah, umumnya dikenal sebagai filter feeder, banyak ditemukan di pasar tradisional Surabaya. Namun, itu berpotensi mengakumulasi zat pencemar, baik logam berat maupun mikroba sehingga penanganan dan pengolahan yang tidak tepat dapat menyebabkan kontaminasi bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kontaminasi Escherichia coli (E.coli).
E Coli serotipe O157:H7 adalah kelompok utama enterohemoragic yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Strain EHEC memiliki faktor virulensi intimin yang berperan dalam proses penempelan dan pelekatan pada sel epitel saluran pencernaan yang memproduksi hemolisin sehingga menimbulkan diare berdarah (Bonyadian et al., 2010). Escherichia coli juga dapat dengan mudah menyebabkan penyakit infeksi atau keracunan maka bakteri kontaminan tersebut berpotensi menjadi sumber penularan Foodborne disease (penularan penyakit melalui sumber makanan). Escherichia coli menginfeksi usus dan menyebabkan beberapa gejala yang meliputi sakit perut, diare berair, tinja berdarah merah cerah, mual, dalam beberapa kasus demam, kelelahan dll pada manusia (Wyatt et al., 1979). Kualitas ikan segar sangat ditentukan oleh mikrobiota bakteri (Gram 1992). Dalam konteks ini, penggunaan E. coli sebagai indikator sanitasi untuk sampel ikan telah dilaporkan pertama kali pada tahun 1930-an (Griffiths, F.P. et al 1936) dan sejak itu secara luas diterapkan sebagai parameter kualitas mikrobiologi, terutama pada kontaminasi yang disebabkan oleh tinja manusia dan hewan (Jeyasanta et al 2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Escherichia coli pada sate kerang darah (Anadara granosa) yang dijual di pasar tradisonal kota Surabaya yang melebihi Standar Nasional Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode observasi. Observasi pada peneltian ini dilakukan terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan isolasi dan identifikasi bakteri Escherichia coli pada sate kerang dari pasar tradisional di kota Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat cemaran E. coli pada sate kerang darah yaitu sate kerang darah yang dijual di daerah Surabaya Pusat, Surabaya Selatan dan Surabaya Timur melebihi batas maksimal yang ditetapkan dalam SNI 7388:2009 yaitu batas maksimal cemaran E. coli pada produk kerang adalah <3,0 per gram daging berdasarkan uji MPN. MPN E. coli pada sate kerang darah yang tertinggi yaitu sate kerang darah yang dijual di daerah Surabaya Selatan dan Surabaya Timur yaitu 3,6 MPN per gram daging sate kerang darah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 5 sampel termasuk E. coli dengan Methyl . negative Karakteristik merah (MR), negatif Voges-Proskauer (VP) sitrat negatif dan indole positif. Kemudian enam sampel menunjukkan nilai <3,0 mpn/gr untuk satu sampel, 3,0 mpn/gr untuk dua sampel, dan 3,6 mpn/gr untuk tiga sampel. Dapat disimpulkan bahwa sampel sate kerang darah yang dijual di pasar tradisional Surabaya .
Penulis: Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M.Si.
Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga
Informasi lebih detail dari penelitian ini dapat ditemukan pada jurnal ilmiah pada Jurnal berikut ini:
Uswatun Khasanah1 , Gunanti Mahasri1*, and Rahayu Kusdarwati1, 2021. Examination of Escherichia coli Bacteria in Blood Cockle Satay (Anadara granosa) Sold at Surabaya Traditional Market, Indonesia. World Veterinary Journal,11(1): 79-84, March 25, 2021