Program Pencegahan Lingkungan Hidup dalam Penanggulangan Pandemi Covid 19 dengan Partisipasi Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Detik

COVID-19 adalah penyakit baru yang telah menjadi pandemi. Penyakit ini harus diwaspadai karena penularannya relatif cepat, memiliki angka kematian yang tidak bisa diabaikan, dan belum ada terapi definitif yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan wilayah. Penyebaran penyakit ini memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luas.

Pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei pada Desember 2019. Sumber penularan kasus ini masih belum pasti, namun kasus pertama terkait dengan pasar ikan di Wuhan. Sejak 18 Desember hingga 29 Desember 2019, lima pasien dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Wabah ini diberi nama penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Sindrom Pernafasan Akut Parah Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020, kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan pelaporan sebanyak 44 kasus. Dalam waktu kurang dari sebulan, penyakit tersebut telah menyebar ke berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan 

Virus ini bisa menular dari orang ke orang. Hingga 29 Agustus 2020, ada 30.675.675 kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 954.417 kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, pada 24 Agustus 2020 terdapat 155.412 kasus terkonfirmasi, termasuk 6.759 kematian.

Penyebarannya cepat, dan pendidikan tentang tindakan pencegahan dan desinfeksi tidak cukup didistribusikan di masyarakat. Kondisi yang sama terjadi di Desa Candisari, sebuah desa yang terletak di tengah hutan jati dengan beberapa pintu masuk ke desa-desa warga. Kondisi ini menjadi penyebab utama besarnya risiko penularan penyakit dari orang yang masuk dan keluar desa, di samping belum optimalnya upaya pencegahan.

Hasil penelitian Universitas Airlangga harus mampu memecahkan masalah di masyarakat melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat Pengembangan metode edukasi, pendampingan pencegahan dan desinfeksi lingkungan di desa Candisari telah disiapkan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Airlangga. Penelitian bahan anti virus disinfektan juga telah dikembangkan di Universitas Airlangga. Lebih lanjut, sinergi antara civitas akademika dan masyarakat diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pencegahan penularan COVID 19 di Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.

Penulis: Dr. Pratiwi

Link jurnal:

https://www.ijicc.net/images/Vol_15/Iss_3/15333_Soesilawati_2021_E1_R.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp