UNAIR NEWS – Untuk memberikan pelayanan kesehatan pada hewan ternak milik korban terdampak erupsi Gunung Semeru, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan bantuan pakan ternak dan pelayanan kesehatan hewan bagi ternak yang terdampak. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (22/12) kemarin.
Kegiatan ini merupakan respon cepat civitas akademika FKH UNAIR dalam merespon bencana alam. Tidak hanya bagi masyarakat yang terkena dampak, tetapi juga bagi ternak. Karena jumlah ternak yang terkena dampak tidak sedikit. Oleh karena itu, dengan adanya tim gabungan dan alumni FKH Unair (SAGAVET) kepedulian tersebut dapat terwujud.
Dekan FKH UNAIR, Prof. Dr. Mirni Lamid,drh., MP. Menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari bakti sosial penanganan hewan ternak terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Bersamaan dengan hal tersebut, baksos tersebut juga merupakan rangkaian Dies Natalis FKH UNAIR yang ke-50 tahun. Namun, Prof. Mirni menegaskan meski bukan bagian dari rangkaian “Dies Natalis” komitmen kami dalam menangani ternak yang terkena bencana alam.
“Kami ikut berduka terhadap musibah ini. Kondisinya memang memprihatinkan. Tentunya, kami juga berpartisipasi dalam hal ini. Sehingga kami menerjunkan tim di lokasi kejadian. Baik dari dosen, mahasiswa, hingga alumni FKH Unair. Tim gabungan ini yang akan terlibat langsung dalam penanganan,” jelas Prof. Mirni.
Lebih lanjut, Prof. Mirni menjelaskan banyak hewan terdampak yang stress hingga luka-luka. Oleh karena itu, tandasnya, hewan tidak hanya butuh pakan saja. Melainkan juga vitamin dan obat-obatan. Hal itulah yang mendasari FKH UNAIR memberikan pelayanan kesehatan hewan secara maksimal.
“Ternak juga termasuk makhluk hidup. Oleh karena itu, kami tidak hanya memberikan pakan saja. Tetapi juga mengobati ternak yang sakit atau luka. Selain itu vitamin dan hal lain yang dibutuhkan oleh ternak juga kami berikan. Karena bagi masyarakat, ternak itu sumber kekayaan mereka. Jadi, pelayanan kesehatan hewan kami maksimalkan agar mereka juga senang,” ungkap Prof. Mirni.
Civitas FKH UNAIR berharap bantuan dan pelayanan yang diberikan bisa bermanfaat. Khususnya bagi masyarakat terdampak yang memiliki hewan ternak. Sebab, pelayanan kesehatan merupakan bentuk tanggungjawab.
“Dari sisi profesi, ini adalah tanggungjawab kami sebagai dokter hewan. Jadi, kami siap membantu penanganan hewan ternak yang terdampak,” pungkas Prof. Mirni.
Dalam kegiatan tersebut, FKH UNAIR dan SAGAVET menyerahkan bantuan berupa Hijauan Makanan Ternak (HMT). Aksi peduli bersinergi untuk negeri ditujukan FKH UNAIR dengan secara langsung mendistribusikan bantuan mencapai 15 ton bagi kambing dan sapi.
Drh. Agus Sunarso, M.Sc. Dosen Divisi Parasitologi Veteriner menyebut bahwa FKH UNAIR langsung menyerahkan bantuan HMT kepada Dinas Pertanian Lumajang. HMT, sambungnya, nantinya akan disalurkan kedua posko pengungsi hewan ternak pada di Desa Sumberwuluh dan Sumbermujur.
Bersama mahasiswa, dosen dan Alumni FKH UNAIR, kegiatan dilanjutkan dengan membantu melakukan pemeriksaan Kesehatan Hewan (Keswan).
“Jadi selain itu, kita juga harus memikirkan tentang hewan ternak ini. Karena dari situ, nanti akan ada sumber pendapatan sehingga ada perputaran ekonomi. Serta, perlu diketahui Lumajang merupakan salah satu penghasil hewan ternak terutama kambing,” tutup drh. Agus.
Penulis : Muhammad Suryadiningrat
Editor : Nuri Hermawan