Aktivasi Leukosit Polimorfonuklear pada Penyembuhan Soket Gigi dengan Induksi Freeze Drying Aloe Vera

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Klikdokter

Banyak masalah gigi dan mulut yang diatasi dengan pencabutan gigi yang terlibat. Luka pasca pencabutan gigi pada umumnya sembuh dengan mudah tetapi tidak jarang pula mengalami berbagai macam komplikasi (misalnya dry socket) yang dapat memperlambat proses penyembuhan. Berbagai penelitian telah dilakukan dan para peneliti berpendapat bahwa penggunaan obat pasca pencabutan gigi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi serta dapat mempercepat proses penyembuhan.

Berdasarkan berbagai hasil penelitian disebutkan bahwa Aloe vera dapat mempengaruhi jumlah sel PMN yang dapat menjaga jaringan dari invasi bakteri dan infeksi serta meningkatkan proses aktivasi gen yang berperan penting pada proses selanjutnya, hal ini menyebabkan terjadinya akselerasi pada fase inflamasi sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka .

Soket pasca pencabutan gigi mengalami proses penyembuhan luka. Respon tubuh beberapa saat setelah terjadi luka adalah vasokontriksi dan membentuk trombus. Trombus kemudian melepaskan PDGF dan TNF-α yang menginduksi pelepasan neutrofil,  ekstravasasi menuju daerah luka sehingga didapati infiltrat sel PMN pada daerah luka (Underwood, 2009). Keberadaan sel PMN akan digantikan oleh makrofag dan leukosit mononuklear lainnya pada hari ke-2 atau ke-3 

Lidah buaya yang digunakan pada penelitian ini berasal dari spesies Aloe vera (L.) Webb Konsentrasi yang digunakan sebanyak 90% berdasarkan pada penelitian pendahuluan bahwa Aloe vera dengan konsentrasi 90% tidak toksik terhadap fibroblas sehingga aman untuk digunakan dalam rongga mulut 

Aloe vera yang digunakan melalui proses freeze drying sehingga menghasilkan bubuk Aloe vera yang kering dan lebih tahan lama. Aloe vera dalam bentuk gel mudah rusak karena mengandung bahan aktif enzim yang sangat sensitif terhadap suhu, udara, dan cahaya. Selain itu Aloe vera juga mengandung enzim oksidase sehingga adanya kontak bahan dengan udara (oksigen) akan mempercepat terjadinya proses oksidasi, menyebabkan gel berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Metode freeze drying dapat melindungi senyawa atau zat aktif yang mudah rusak namun pembuatannya membutuhkan biaya yang besar serta memakan waktu yang cukup lama yaitu 8-36 jam.

Pada penelitian ini menggunakan hewan coba Cavia cobaya sebanyak 13 ekor untuk dilakukan pencabutan gigi insisif regio kanan rahang bawah. Setelah dilakukan pencabutan gigi, sebanyak 6 marmut (Cavia cobaya) soketnya ditetesi Aloe vera hingga penuh kemudian dijahit, sedangkan sisanya tidak diberi perlakuan. Tiap kelompok dibagi menjadi dua untuk diterminasi pada hari pertama dan ketiga pasca pencabutan gigi, kemudian mandibula diambil dan dibuat sediaan histopatologis untuk membandingkan perubahan jumlah sel PMN antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol serta antara hari pertama dan ketiga menggunakan mikroskop elektron dengan pembesaran 400x.

Pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan jumlah sel PMN pada hari pertama ternyata lebih sedikit dibandingkan pada hari ke-3, sementara pada teori menyebutkan ekstravasasi neutrofil meningkat pesat dalam 12 jam pertama pasca terjadinya luka dan mencapai jumlah maksimum setelah 1-2 hari. Jumlah maksimum ini relatif stabil hingga hari ke-3 kemudian mulai menurun hingga menurun drastis pada hari ke-5 dan seterusnya. Hal ini bisa disebabkan karena adanya sitokin dan mediator inflamasi yang dihasilkan oleh sel PMN dan makrofag pada daerah luka, sitokin dan mediator inflamasi tersebut menghasilkan signal yang mengaktifkan gen-gen yang meregulasi apoptosis sel PMN melalui aktivasi jalur NF-κB, sehingga dapat menghambat proses apoptosis normal dari sel PMN.

Penulis: Dr. Pratiwi

Link Jurnal: https://e-journal.unair.ac.id/MKG/article/view/28435/15240

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp