Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama kematian dan morbiditas di seluruh Dunia dan bertanggung jawab atas kematian 7,2 juta orang atau 12,2% dari total kematian per tahun di seluruh dunia. Meskipun kemajuan dalam manajemen terapi jantung koroner sudah maju, ada beberapa subset klinis yang tetap tidak dapat diobati yaitu kardiomiopati iskemik, angina refrakter, dan pasien yang tidak dapat menjalani revaskularisasi karena kondisi klinis dan
kompleksitas anatomi
Telah diketahui bahwa penyakit jantung koroner disebabkan oleh aterosklerosis, yang diikuti oleh penurunan kadar sel progenitor (EPC). EPC dapat berdiferensiasi menjadi
sel endotel dan juga mempromosikan perbaikan endotel. EPC juga memiliki peran penting dalam stimulasi angiogenesis dan vaskulogenesis. Oleh karena itu, meningkatkan EPC proliferasi dan migrasi dapat mengurangi iskemia dan meningkatkan kinerja miokard. Pengobatan regeneratif untuk CAD menggunakan sel punca telah dipelajari secara ekstensif dalam dekade terakhir. Namun, perawatan ini menghadapi tantangan pengerjaan yang rendah, kelangsungan hidup yang buruk. Oleh karena itu, peneliti mulai untuk mengubah pengobatan regeneratif dari pengobatan berbasis sel menjadipengobatan menggunakan stimulasi parakrin. Sekretom sel punca mesenkim terdiri dari sitokin, kemokin, faktor pertumbuhan, protein, dan ekstraseluler vesikel yang mungkin terlibat dalam proliferasi migrasi EPC.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan dengan secretome sel punca mesenkim darah, atorvastatin dan kombinasi keduanya mampu meningkatkan proliferasi dan migrasi EPC dari pasien dengan jantung koroner. Secretome sel punca mesenkim terbukti mampu meningkatkan proliferasi dan migrasi dari EPC sesuai dengan dosis yang diberikan. Kombinasi secretome sel punca mesenkim dan atorvastatin terbukti lebih unggul daripada atorvastatin atau secretome sel punca mesenkim saja. Oleh karena itu, kedepan diharapkan Sekretom sel punca mesenkim menjadi salah satu terapi inovatif untuk regenerasi sel jantung berbasis proliferasi dan migrasi, penggunaannya bila dikombinasikan dengan atorvastatin akan lebih efektif dan menjanjikan.
Penulis: Dr. Yudi Her Oktaviano, dr.,Sp.JP(K)FIHA.FICA.FAsCC.FSCAI.
Link jurnal: https://f1000research.com/articles/9-537