Optimasi Motorized Hand Sprayer untuk Petani Bawang di Bojonegoro

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Beberapa dosen fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya telah melakukan kegiatan rutin tahunan yaitu, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di dusun Mangunan, desa Duwel, kec. Kedungadem, kab. Bojonegoro. Kegiatan PKM ini didanai oleh Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) fakultas Vokasi tahun anggaran 2021 dengan pelaksana Deny Arifianto, Winarno dan Eva Inaiyah Agustin di desa setempat selama kurang lebih 3 minggu.

Tema yang diangkat pada kegiatan tersebut adalah pemanfaatan motorized hand sprayer sebagai solusi penyiraman tanaman portable bagi petani bawang di desa duwel kabupaten bojonegoro. Tema ini diangkat karena dusun duwel memiliki curah hujan yang rendah dan sedikitnya sumber air tanah sehingga menyebabkan sistem irigasi yang digunakan pada lahan pertanian menjadi kurang efektif. Sehingga petani bawang di dusun duwel seringkali mengalami kondisi gagal panen dan mengalami kerugian waktu maupun biaya.

Guna mengatasi permasalah tersebut para petani bawang di dusun duwel menggunakan sebuah alat yang disebut dengan hand sprayer, alat penyiram air dan pupuk cair yang dapat digendong. 

Hand sprayer merupakan sebuah solusi terbaik guna mengatasi kurangnya pasokan air pada tanaman yang dikarenakan sedikitnya curah hujan dan sumber air tanah. Alat hand sprayer telah banyak dijual di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau bagi para petani. Hand sprayer yang dijual umum dapat dibedakan menjadi 2 jenis, manual sprayer dan motorized sprayer. Manual sprayer menggunakan tenaga manusia untuk menarik tuas guna menyemprotkan air, sedangkan motorized menggunakan bantuan mesin guna menyemprotkan air. 

Motorized hand sprayer memang sangat membantu petani dalam proses penyiraman, karena air dapat dikeluarkan secara otomatis dengan menggunakan motor DC dan baterai, hanya saja kelemahan dari sistem ini adalah baterai sangat cepat habis dan mudah rusak apabila tidak dilakukan perawatan dengan benar.  

Kegiatan pengmas ini bertujuan untuk memberikan pelatihan cara modifikasi motorized hand sprayer agar dapat bekerja lebih lama, cara perawatan agar baterai pada alat tidak cepat rusak dan cara perbaikan apabila alat mengalami kerusakan.

Modifikasi dilakukan dengan cara mengganti jenis baterai, umumnya motorized hand sprayer menggunakan aki kering 12V 6A. aki tipe ini memiliki usia pakai sekitar 1000 cycle dengan bobot seberat 1.2kg. Guna mengoptimalisasi sistem existing, digunakan baterai pengganti berupa LiFePO4 yang diseri sebanyak 3 buah, dengan tegangan total 12V dan arus 6A. kelebihan dari baterai LiFePO4 adalah memiliki usia pakai yang lebih lama yaitu sekitar 2000 cycle dengan bobot total sebesar 500gr.

Selain modifikasi sistem hand sprayer, kegiatan pelatihan cara pemakaian dan perawatan yang baik dan benar juga dilakukan. Kegiatan ini bertujuan agar alat hand sprayer dapat digunakan dalam waktu yang lama dan tidak cepat rusak, terutama pada bagian baterainya. Pelatihan ini dilaksanakan secara offline dengan melibatkan perwakilan dari kelompok tani. Pelatihan ini bertujuan agar para petani memiliki informasi terkait cara pemakaian, lama waktu pemakaian, cara pengisian ulang yang benar dan cara perawatan.

Pada akhir dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, alat motorized hand sprayer disumbangkan kepada kelompok tani agar dapat digunakan dalam proses pertanian tanaman bawang. 

Penulis: Eva Inaiyah Agustin, S.ST., M.T.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp