Dukungan Keluarga Memperkuat Mekanisme Koping Pasien Kanker dalam Menghadapi Penyakit dan Menjalani Terapi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Geriatri

Penderita kanker menghadapi fase-fase sulit dalam hidupnya baik secara fisik maupun psikis. Pasien kanker umumnya mengalami ketidakpastian mengenai penyakitnya juga selama menjalani pengobatan kanker. Penderita juga dihadapkan dengan tantangan sejak didiagnosis, pengobatan kanker, dan kemungkinan efek jangka panjang pada semua aspek dalam kehidupan pasien dengan kanker. Salah satu pilihan terapi pada pasien kanker adalah radioterapi. Radioterapi memiliki keuntungan yang cukup besar sebagai pengobatan kanker, namun masih terkait dengan berbagai efek samping baik fisik maupun psikologis. Terapi kanker dilakukan dalam periode yang cukup lama sehingga diperlukan koping yang adaptif.

Setiap pasien memiliki pengalaman dan mekanisme koping yang berbeda-beda. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh status kondisi kesehatan, aspek emosional dan sistem pendukung selama penderita menjalani terapi kanker. Terdiagnosa kanker merupakan salah satu hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Penderita kanker mengungkapkan pikiran positif dan penuh harapan untuk mengatasi kanker. Hal ini salah satunya dapat dipengaruhi oleh dukungan keluarga. Keluarga merupakan salah satu dukungan sosial terbesar bagi pasien kanker. Mereka memberikan dukungan dengan menemani anggota keluarga yang sakit, menunjukkan dukungan emosional dan juga finansial. Mereka juga menggambarkan rasa syukur untuk hal-hal yang perlu untuk di syukuri dalam hidup mereka. Keluarga juga berperan penting dalam menciptakan mekanisme koping adaptif. Penderita kanker juga meyakini bahwa proses penyembuhan bisa lebih cepat dengan adanya koping yang positif. Pasien kanker mendapatkan perhatian dari anggota keluarga yang dapat memberikan kekuatan untuk berjuang melawan penyakit dan menjalani perawatan. Bentuk lain dari dukungan yang diterima yaitu dengan menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang dicintai.

Selain dukungan keluarga, dukungan dari lingkungan sekitar juga dapat sangat membantu pasien kanker untuk memiliki mekanisme koping yang positif. Pasien kanker mencoba beradaptasi dengan situasi baru, bertemu orang baru yang juga didiagnosa menderita kanker, kemudian berbagi harapan dan semangat juang untuk mempertahankan mekanisme koping yang positif.  Spiritualitas menjadi nilai esensial yang merepresentasikan bagaimana seseorang mengatasi penyakitnya. Mereka melaporkan memiliki hubungan dengan Tuhan ditunjukkan dengan berdoa sebagai pedoman agama mereka. Selain itu, mereka percaya bahwa penyakit itu datang sebagai berkah daripada kemalangan. Pasien kanker percaya kepada Tuhan bahwa proses penyembuhan mereka sepenuhnya adalah karena takdir dari Yang maha Kuasa. Hal ini membuat mereka bahkan tidak kehilangan harapan masa depan mereka. Spiritualitas memiliki peran yang berarti dalam perawatan paliatif dan menjadi salah satu hal yang perlu untuk ditingkatkan untuk mengendalikan gejala kanker serta tekanan emosional.

Pasien dengan kanker memerlukan perawatan yang komprehensif tidak hanya secara fisik, namun secara psikologis mulai pada saat pertama kali terdiagnosa. Perawatan kanker juga dilakukan dalam waktu yang relatif panjang, keberhasilan terapi juga membutuhkan koping yang adaptif dari pasien. Setiap pasien memiliki mekanisme koping yang berbeda-beda, namun dukungan yang diterima dari orang-orang yang dicintai menjadi salah satu kekuatan terbesar pasien kanker dalam menghadapi penyakit yang diderita dan menjalani terapi kanker.

Nama penulis: Lingga Curnia Dewi, S.Kep., Ns., M.Kep

Link artikel: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1130862121001339

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp