Penggunaan klinis sefadroksil, khususnya di RS Bangka Tengah terbukti bermanfaat untuk mengatasi infeksi ringan sampai sedang yang terutama terjadi pada jaringan lunak seperti kulit, atas saluran pernafasan, faringitis, tonsilitis dan saluran kemih.Untuk itu perlu diadakan pengadaan sefadroksil tersedia cukup untuk pengobatan kasus-kasus penyakit ini oleh RS Bangka Tengah diperoleh dari beberapa industri farmasi dengan harga dan distribusi yang berbeda, karena kemungkinan bahan baku aktif dan bahan memiliki asal yang berbeda, jadi ada kekhawatiran bahwa kualitas mikrobiologisnya akan berbeda. Pengadaan obat dilakukan dengan metode e-catalog atau non-e-catalog
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas mikrobiologi dari enam sediaan (A, B, C, D, E, dan F) ditinjau dari aktivitas penghambatan mereka terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan Escherichia coli ATCC 29522 dan Staphylococcus aureus ATCC 29523 sebagai uji bakteri, dan nutrien agar sebagai media uji aktivitas dibandingkan dengan standar sefadroksil untuk mengukur potensi rasio
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel memenuhi persyaratan USP 41 dengan rasio potensial 90% hingga 120% dan konsentrasi hambat minimum 8 ppm dan 2 ppm terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Rasio potensi terhadap standar sefadroksil adalah 95,9%, 99,1%, 100,0%, 96,7%, 96,2% dan 98,2% terhadap Staphylococcus aureus sedangkan rasio potensi 95,6%, 99,3%, 103,8%, 97,1%, 95,7% dan 100,4% dicapai terhadap Escherichia coli untuk sampel A, B, C, D, E, dan F, masing-masing.
Penulis: Prof Dr apt Suharjono MS
Link jurnal: https://e-journal.usd.ac.id/index.php/JFSK/article/view/2162