Pengukuran Keefektifan Penggunaan Website Program Induksi Kepala Sekolah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh GoConqr

Kepala sekolah pemula yang mengikuti program induksi dengan menggunakan media website ini, memiliki respons yang baik. Hal ini dibuktikan dengan tingkat keefektifan penggunaan website ini, dalam kategori acceptable. Peserta induksi dapat mengakses berbagai materi program yang disajikan secara online. Berbagai materi yang diberikan dalam program induksi ini adalah analisis lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi, evaluasi strategi, analisis SWOT, dan standard operational procedure. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan program induksi kepala sekolah pemula adalah profesional, kemitraan, kesejawatan, mandiri, demokratis, terbuka, fleksibel, partisipasif, akuntabel, responsibel, sistemik, dan berkelanjutan.

Program induksi bagi kepala sekolah pemula bisa berbentuk pengenalan kerja, pengenalan sekolah, dan pengenalan budaya serta iklim sekolah, agar kepala sekolah pemula dapat mengetahui lebih awal tentang atmosfir budaya sekolah sebagai pertimbangan dalam memimpin sekolah. Dari sinilah kepala sekolah dapat mengetahui cara berkomunikasi dengan para guru, tenaga kependidikan, dan siswa, saat mengahadapi masalah kepemimpinannya. Induksi sejatinya bukan hanya menanamkan budaya dan iklim sekolah, tetapi secara mendasar untuk memberikan pemahaman kepada kepala sekolah baru untuk lebih mengenal sistem kerja yang ada di sekolah, sehingga ke depannya bisa dikembangkan lebih lanjut dan membantu pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan efisien.

Tujuan program induksi bagi kepala sekolah pemula adalah: (1) menciptakan kesan yang baik; (2) memperkenalkan standar capaian kinerja sekolah; (3) membantu menumbuhkan semangat kerja kepala sekolah; (4) memperkenalkan budaya dan etika kerja profesional secara bertanggung jawab; (5) membangun komitmen untuk mempercepat proses integrasi kepala sekolah pemula terhadap lingkungan sekolah; (6) memahami berbagai kebijakan sekolah; (7) mengatasi rasa canggung dalam mengembangkan model komunikasi interaktif dengan warga sekolah; (8) mengenal denah posisi lingkungan sekolah; dan (9) menumbuhkan kebanggaan atas penerimaan dirinya sebagai pemimpin sekolah. Program induksi kepala sekolah berfungsi sebagai: (1) wahana untuk menyatakan diri dalam konteks keseluruhan lingkungan sosial sekolah; dan (2) wahana untuk mengenal lingkungan dan tugas barunya, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan sikap di kemudian hari ketika mengambil sebuah keputusan dalam rangka melaksanakan tugas sebagai pembuat kebijakan di sekolah. Lingkungan sosial sekolah adakalanya terorganisasi dan adakalanya tidak terorganisasi. Hal inilah yang kemudian menjadi penting untuk dikenalkan kepada kepala sekolah pemula, dengan tujuan agar nantinya ia dapat mengetahui dengan jelas kondisi lingkungan sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi dan luwes dalam melaksanakan tugasnya.

Kepala sekolah juga harus melakukan peningkatan profesionalisme sesuai dengan gaya kepemimpinannya, berangkat dari niat, kesediaan, bersifat memprakarsai dan didasari pertimbangan yang matang, lebih berorientasi kepada bawahan, demokratis, lebih terfokus pada hubungan daripada tugas serta mempertimbangkan kematangan bawahan. Melalui kegiatan program induksi, berbagai aspek yang terkait dengan profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah, dapat dikembangkan secara sistematis dan komprehensif. Kepala sekolah pemula yang telah mengikuti program induksi diharapkan dapat memimpin sekolahnya dengan baik. Berbagai model kepemimpinan, seperti kepemimpinan perubahan, kepemimpinan spiritual, kepemimpinan instruksional, dan kepemimpinan terdistribusi adalah pilihana-pilihan model kepemimpinan yang baik bagi kepala sekolah dalam memimpin. Namun demikian, kepala sekolah harus mampu memahami dengan baik ketika menggunakan model-model kepemimpinan tersebut, sebab dalam implementasinya model-model kepemimpinan tersebut dapat saling tumpang tindih.

Hasil riset ini menyimpulkan keefektifan penggunaan induksi berbasis website oleh kepala sekolah termasuk dalam kategori cukup baik, artinya induksi berbasis website oleh kepala sekolah yang dikembangkan cukup baik dan bisa digunakan. Manfaat yang dapat diperoleh kepala sekolah pemula dalam program induksi ini adalah lebih kompeten dalam memimpin, mengenal cara memimpin dengan baik, dan lebih percaya diri dan optimis dalam memimpin sekolah. Untuk memperkaya materi program induksi, ada beberapa materi yang dapat digunakan dalam program induksi pada periode selanjutnya. Materi tersebut adalah tentang kepemimpinan instruksional, supervisi pengajaran, kepemimpinan transformasional, strategi memimpin sekolah unggul, dan mencipatakan pembelajaran yang bermakna.

Penulis: Prof. Dr. Fendy Suhariadi, Drs., M.T.

Link Jurnal: https://ieeexplore.ieee.org/document/9575068

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp