Anak usia sekolah memiliki ciri masa pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif belajar, sehingga kerja otak harus mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat. Jajanan sangat populer dikalangan anak usia sekolah dan merupakan sumber utama asupan gizi selama di sekolah. Jajanan yang dijajakan dan dikonsumsi anak sekolah pada umumnya masih tinggi karbohidrat dan lemak, namun rendah protein. Di sisi lain, anak sekolah yang berada pada usia pertumbuhan dan membutuhkan asupan protein yang relatif tinggi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.Salah satu jajanan lauk yang disukai anak sekolah adalah sosis yang selama ini terbuat dari daging (sapi, ayam), namun relative mahal bagi uang saku anak usia sekolah. Oleh karena itu perlu ada inovasi dan kreatifitas dalam menyediakan makanan jajanan sosis yang tinggi protein, namun disukai dan harganya relatif murah.
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tempe dan penambahan puree wortel terhadap daya terima dan nilai gizi sosis untuk jajanan anak sekolah. Dilakukan uji organoleptik.
Hasil analisis ternyata substitusi tempe dan penambahan pure wortel berpengaruh nyata terhadap rasa dan aroma sosis, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap warna dan ketebalan sosis. Selain itu, substitusi tempe dan penambahan puree wortel berpengaruh nyata terhadapkandungan semua parameter nutrisi yang dianalisis.
Produk sosis terbaik berdasarkan kandungan gizinya adalah formula dengan kandungan protein per 100 gram sosis sebesar 16,62 ± 0,45 gram dan dapat memenuhi standar kadar protein pada sosis komersial (minimal 13,00%) dan mampu memenuhi 33,24% kebutuhan protein pada AKG anak usia 10-12 tahun.
Penulis: Annis Catur Adi
Link Jurnal: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/709/1/012043
7th International Conference on Sustainable Agriculture, Food and Energy.
IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 709 (2021) 012043 October 10-14, 2021