Para ahli dari seluruh dunia tidak berhenti bekerja dalam mencari pengobatan yang efektif untuk COVID-19. Bermacam-macam obat seperti Azitromisin, Hidroksiklorokuin, Lopinavir/Ritonavir, Remdesivir, Homoharringtonine, dan Emetine telah dilaporkan sebagai antiviral yang memiliki potensi selama uji coba preclinical. Di Indonesia, peneliti telah mengidentifikasi beberapa obat seperti lopinavir/ritonavir, azitromisin, doksisiklin, dan hydroksiklorokuin berpotensi memiliki efek mengobati infeksi COVID-19. Di penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penulis jurnal ini, dari hasil observasi nilai CC50 secara in vitro terkait pengujian sitotoksisitas menggunakan mesenkimal stem cell didapatkan bahwa kombinasi dari obat-obat ini memiliki derajat toksisitas yang lebih rendah dibandingkan obat tunggal. Berdasarkan hasil tersebut dilakukanlah studi yang bertujuan untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan dari kombinasi obat (dimana kombinasi obat yang digunakan yaitu lopinavir/ritonavir-azitrmisin, lopinavir/ritonavir-doksisiklin, dan azitromisin-hidroksiklorokuin) yang digunakan untuk menangani pasien infeksi COVID-19 derajat ringan hingga sedang.
Pada penelitian ini, dilakukan pembagian kelompok pada pasien yang berpartisipasi, 6 kelompok tersebut yaitu kelompok control yang diberikan azitromisin 500mg, kelompok A yang diberikan lopinavir/ritonavir 200/50mg dan azitromisin 500mg, kelompok B yang diberikan lopinavir/ritonavir 200/50mg dan doksisiklin 200mg, kelompok C yang diberikan hidroksiklorokuin 200mg dan azitromisin 500mg, kelompok D yang diberikan 400/100mg lopinavir/ritonavir dan 500mg azitromisin, dan kelompok E yang diberikan lopinavir/ritonavir 400/100mg dan doksisiklin 200mg.
Dari studi ini didapatkan hasil bahwa dari 754 pasien yang berpartisipasi dengan distribusi derajat keparahan yaitu 96,2% (694 pasien) dengan derajat ringan dan 7,6% (54 pasien) derajat sedang. Pada 3 hari pasca pengobatan didapatkan 91,7%-99,2% pasien pada kelompok A-E terkonfirmasi negative berdasarkan hasil swab PCR dibandingkan dengan kelompok control yang hanya 26,9%. Selain pengujian PCR, didapatkan bahwa pemeriksaan marker CRP dan IL-6 pada kelompok perlakuan secara signifikan lebih rendah (p<0,05 dan p<0,0001) dibandingkan kelompok control. Kemudian marker IL-10 dan TNF-α secara signifikan meningkat pada seluruh kelompok perlakuan (p<0,0001). Pemberian azitromisin pada kelompok control meningkatkan level CRP dan IL-6 dan menurunkan level IL-10 dan TNF-α pada hari ke-7 (p<0,0001). Penurunan level SGOT dan SGPT terjadi pada seluruh kelompok (p<0,0001). Terdapat kenaikan level serum kreatinin pada kelompok control dan beberapa kelompok perlakuan (C,D, dan E) (p<0,05), yang mana level BUN meningkat pada seluruh kelompok (p<0,0001).
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa dari studi ini dapat disimpulkan bahwa pemberian dari lopinavir/ritonavir doksisiklin, lopinavir/ritonavir-azitromisin, dan hidroksiklorokuin-azitromisin sebagai kombinasi obat dapat mempercepat konversi PCR dari positif ke negative dalam waktu 3 hari pengobatan untuk kasus COVID-19 ringan dan sedang.
Author : Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM
Artikel ilmiah popular ini diambil dari artikel jurnal ilmiah dengan judul “A Randomized, Double Blind, Multicenter Clinical Study Comparing the Efficacy and Safety of a Drug Combination of Lopinavir/Ritonavir-Azithromycin, Lopinavir/Ritonavir-Doxycycline, and Azithromycin-Hydroxychloroquine for Patients Diagnosed with Mild to Moderate COVID-19 Infections” dipublikasikan di jurnal Biochemistry Research International Volume 2021, Hindawi.