Air Bersih untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Desa Kalimas, Situbondo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof Ketut I Sudiana sedang berinteraksi dengan masyarakat desa Kalimas melalui zoom. (Foto: SS Zoom)

Jaminan ketersediaan air bersih pada suatu wilayah merupakan salah satu tujuan Sustainable Development  Goals (SDGs) untuk pembangunan sanitasi di Indonesia. Air bersih sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pemerintah memiliki progam unggulan yaitu progam penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat. Peran serta masyarakat dalam progam ini bisa dalam bentuk materiil, gagasan dan tenaga. Sebagai bakti untuk negeri, maka kami civitas akademika progam studi magister imunologi sekolah pascasarja memberikan penyuluhan kepada masyarakat desa Kalimas, kecamatan besuki, kabupaten situbondo agar masyarakat desa tersebut memiliki ilmu dan pemikiran terbaru cara pengelolaan sanitasi air bersih di lingkungannya.

Desa Kalimas termasuk dalam wilayah kecamatan Besuki, Kecamatan Besuki termasuk dalam kawasan permukiman kumuh berdasarkan  Surat Keputusan Bupati Situbondo Nomor 188/175/P/004.2/2019 tentang Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Situbondo (RP2KPKP). Selain itu, Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI Pada Reses Masa Persidangan I Tahun 2020-2021 Ke Kabupaten Situbondo pada tanggal 15 – 19 Oktober 2020 menunjukkan ketersediaan air bersih sampai tahun 2019 di Kabupaten Situbondo mencapai 71,05%. Berdasarkan hal tersebut Komisi V DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur air bersih kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Situbondo. Oleh karena itum kami membaktikan ilmu kami dalam meningkatkan kesehatan masyarakat desa kalimas di kecamatan Besuki melalui progam penyuluhan.

Pandemi COVID-19 mengakibatkan pengabdian masyarakat dilaksanakan secara offline  dan online. Adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Provinsi Jawa Timur mengakibatkan civitas akademika Sekolah PascaSarjana Universitas Airlangga kesulitan untuk menuju lokasi penyuluhan di Situbondo. Tim mitra Yayasan Senyum Desa Indonesia hadir secara langsung di lokasi penyuluhan sebagai perwakilan Sekolah PascaSarjana Universitas Airlangga. Aplikasi Zoom  digunakan untuk para civitas akademika Sekolah PascaSarjana Universitas Airlangga untuk dapat memberikan materi dan menghadiri penyuluhan secara online. Peserta yang hadir secara tatap muka berjumlah maximal 10 orang untuk mengikuti peraturan PPKM pemerintah.

Penyuluhan yang dilakukan secara online dan offline tidak menghalangi interaktif peserta dengan para civitas akademika. Prof I ketut Sudiana selaku wakit ketua penggagas kegiatan pengabdian masyarakat  dalam diskusi dengan masayarakat Desa Kalimas menghimbau untuk selalu merapkan protocol kesehatan dalam kehidupan sehari hari. Poin “mencuci tangan” merupakan poin  yang tidak boleh diremehakan namun, sering dilupakan. Prof I Ketut Sudiana mengingatkan bahwa warga desa Kalimas tidak  boleh lupa mencuci tangan terlebih adanya tandon penampungan air yang merupakan bukti pembangunan infrastruktur mendukung pengolahan air bersih.(*)

Penulis: Septyana Eka Rahmawati

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp