Pengabdian Masyarakat Dosen Biologi dalam Memberdayakan Karang Taruna Desa Kemiri di Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim Pengmas Biologi, FST Unair dan Pemuda Karang Taruna Desa Kemiri. (Foto: Istimewa)

Pada bulan Juni hingga September 2021 yang lalu dua orang dosen dan mahasiswa Departemen  Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga melakukan kegiatan pengabdian  kepada masyarakat dengan judul “Wirausaha Sayur Sehat Bebas Pestisida dengan Metode  Hidroponik Sistem NFT (Nutrient Film Technique) untuk Memberdayakan Pemuda Karang  Taruna di Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa  Timur”.  

Menurut Ketua Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Dwi Winarni, M.Si) kegiatan ini dilatar  belakangi oleh kenyataan bahwa sejak terjadinya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020  yang hingga kini belum dapat diatasi, kunjungan wisatawan di obyek-obyek wisata  Banyuwangi sangat berkurang. Hal ini berakibat pada menurunnya aktivitas perekonomian  masyarakat. Salah satu desa yang terdampak adalah desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh.  Banyak pemuda di desa tersebut kehilangan pekerjaannya. Oleh karena itu melalui pengabdian  kepada masyarakat ini pemuda karang taruna di desa Kemiri akan dilatih untuk berwirausaha  dengan menanam berbagai macam sayur seperti sawi daging (packchoi), selada, bayam merah,  dan lain-lain menggunakan metode hidroponik system NFT (nutrient film technique) dengan  memanfaatkan lahan yang tidak produktif atau lahan tidur.  

Kegiatan pelatihan dilakukan secara daring karena saat itu diberlakukan PPKM (Pemberlakuan  Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat Covid-19. Narasumber dalam pelatihan hidroponik  system NFT ini adalah Prof. Dr. Yosephine Sri Wulan Manuhara. Ada tiga topik pelatihan yaitu teknik dasar hidroponik, penyemaian benih dan cara membuat nutrisi hidroponik.  Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh pemuda Karang Taruna Desa Kemiri adalah membuat  green house (6x7m), membuat instalasi hidroponik sistem NFT dan pemeliharaan tanaman  sayur dibawah bimbingan narasumber. 

Selama dua minggu, pemuda Karang Taruna mampu menyelesaikan pembuatan green house dari bamboo dengan atap plastik UV dan ditutup dengan jaring serangga (insect net).  Selanjutnya di dalam green house dibuat instalasi hidroponik system NFT dilengkapi dengan  wadah nutrisi dan pompa. Benih pakchoi dan bayam merah hasil semai yang telah berumur 14  hari dipindahkan ke dalam instalasi hidroponik sebagai tempat pembesarannya. Empat minggu  setelah dipindahkan sayur pakchoi dan bayam merah siap dipanen. Pakchoi dan bayam merah  tumbuh dengan baik dan telah dipanen dengan berat rata-rata untuk sayur pakchoi 195,2  gram/tanaman, sedangkan bayam merah 107,2 gram/tanaman.

Penulis: Tim Pengmas Biologi FST

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp