Mahasiswa UNAIR Ciptakan Inovasi Penanganan Stunting

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi SAFOTECH: Complementary Application for Child Diet and Nutrition Intake to Prevent Stunting Toward Indonesian Achieving SDGs 2030. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Dalam gelaran Global Competition for Life Sciences (GloCoLiS) mahasiswa Universitas Airlangga memenangkan gold medal Food Technology Category dengan esai berjudul SAFOTECH: Complementary Application for Child Diet and Nutrition Intake to Prevent Stunting Toward Indonesian Achieving SDGs 2030. Esai itu memuat inovasi berupa aplikasi untuk mencegah stunting pada anak.

Dijabarkan lebih lanjut oleh Maulana Hanif Ibrahim salah satu anggota tim, inovasi itu dicetuskan dengan dasar masih tingginya angka stunting di Indonesia. Bersumber data Kemenkes, dalam esai tersebut dijelaskan bahwa Indonesia merupakan negara tertinggi ketiga di regional Asia Tenggara.

“SAFOTECH ini rencananya sebuah aplikasi yang berguna untuk membantu penanganan stunting di indonesia,” ujar Hanif, Senin (29/11/21).

Lebih lanjut Hanif menjelaskan, aplikasi itu memuat grafik pengukuran tumbuh kembang anak, mengukur perkembangan ibu selama kehamilan, dan roadmap tumbuh kembang anak.

Rancangan inovasi itu diketuai Winda Aenah (Fakultas Kedokteran) dengan empat anggota lainnya, yaitu Maulana Hanif Ibrahim (Fakultas Kedokteran), Zida Sinata Milati (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Siti Nur Lailatul Mutmainnah (Fakultas Kedokteran Hewan), dan Ilham Ahmad Kami (Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin).

Meski dalam tahap rancangan namun desainnya sudah matang untuk dikembangkan. Hanif menegaskan, timnya membuka diri kepada pihak yang tertarik untuk mengembangkan aplikasi ini.

“Karena kita masih belum ada tenaga yang membuat aplikasi jadi kita terbuka kalau misalnya ada partnership dari berbagai kalangan. Sayang jika karya anak bangsa hanya berhenti di tahap gagasan karena belum bisa memberikan dampak nyata kepada masyarakat,” ungkapnya.

Dengan inovasi ini Hanif beserta timnya berharap gagasan yang dimiliki dapat bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu ia berharap inovasi ini dapat dikembangkan dan dikreasikan untuk menyelesaikan permasalahan lain.

Kompetisi yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) itu juga diikuti oleh beberapa tim universitas dari luar negeri, seperti Belanda, Mexico, dan Malaysia. Beberapa tahapan dimulai dengan mengumpulkan karya tulis ilmiah, setelah itu para peserta yang lolos mempresentasikan gagasannya. (*)

Penulis: Tata Ferliana W.

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp