Ceker ayam biasanya dimasak menjadi sup, ayam kecap, atau dibuat masakan pedas. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Airlangga dan Universitas Hang Tuah Surabaya ternyata cakar ayam merupakan bahan yang bagus untuk membantu proses penyembuhan kerusakan tulang rahang.
Kondisi penyakit atau Tindakan di bidang kedokteran gigi yang menyebabkan kerusakan tulang rahang antara lain: pencabutan gigi, penyakit periodontal, kista dan kanker rongga mulut. Lamanya waktu penyembuhan tulang tersebut bervariasi bergantung pada tingkat keparahannya. Proses penyembuhan tulang rahang dapat berlangsung lebih cepat dan lebih baik dengan bantuan kolagen sebagai media yang mendukung proses perbaikan sel dan jaringan tulang.
Cakar ayam diketahui merupakan sumber kolagen yang diperlukan untuk penyembuhan tulang rahang yang diakibatkan oleh penyakit di area gigi dan mulut. Senyawa chitosan telah banyak digunakan secara luas sebagai media untuk merangsang perbaikan sel tulang. Kombinasi antara chitosan dan kolagen dari cakar ayam sebagai sumber protein yang mudah diperoleh kemudian diolah menjadi scaffold yang berfungsi sebagai media yang baik untuk pertumbuhan sel dan jaringan baru.
Penelitian pada hewan coba menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan chitosan dan kolagen dari cakar ayam dapat meningkatkan jumlah sel limfosit. Peningkatan jumlah sel limfosit yang merupakan bagian dari system kekebalan tubuh menandakan bahwa kombinasi chitosan dan cakar ayam memberikan dampak positif sebagai terapi penunjang pada proses penyembuhan tulang akibat trauma yang ditimbulkan dari Tindakan perawatan kedokteran gigi serta penyakit di area gigi dan mulut sehingga proses penyembuhan berlangsung lebih cepat dan memberikan hasil yang lebih baik. Berdasarkan penelitian ini diharapkan memperkaya penelitian eksplorasi bahan alam di Indonesia di bidang kesehatan.
Penulis: Prof. Dr. Retno Pudji Rahayu, drg., M.Kes
Artikel ilmiah:
The Chitosan-chicken Shank Collagen Used as Scaffold Through Lymphocyte Cell Proliferation in Bone Regeneration Process. 2021. Rahmitasari F, Rahayu RP, Munadziroh E. Acta Medica Philippina. https://doi.org/10.47895/amp.vi0.1828
