Minyak Ikan Tenggiri dan Omega 3 dapat Meningkatkan Berat dan Panjang Badan serta Berat Otak Janin Tikus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by PT Cordilife Persada

Konsumsi gizi seimbang sangat penting untuk pertumbuhan ibu hamil dan janin. Ibu hamil mengkonsumsi nutrisi sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). AKG bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, menyebabkan lahirnya bayi yang sehat, dapat digunakan sebagai cadangan nutrisi ibu nifas, serta menjamin produksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi di awal kehidupannya. Penelitian menunjukkan bahwa malnutrisi sering terjadi selama kehamilan. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia adalah 39,3% (WHO, 2014). Anemia pada ibu hamil menyebabkan perdarahan dan kematian. Selain itu, kekurangan gizi juga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Berat badan lahir bayi yang rendah menyebabkan stunting dan terhambatnya perkembangan kecerdasannya. Satu dari lima ibu hamil di Indonesia mengalami gizi buruk kronis. Adanya risiko kesehatan bagi ibu hamil dan janin akibat kekurangan gizi menjadikan pemenuhan gizi seimbang salah satu fokus utama Sustainable Development Goals (SDGs) 2016-2030. Nutrisi penting yang dibutuhkan ibu hamil dan janin antara lain energi, protein, lemak (omega 3 dan 6), karbohidrat, serat, air, vitamin dan mineral.

Kebutuhan protein pada ibu hamil pada tiga semester pertama hingga ketiga mengalami peningkatan dari 1 gram, 10 g menjadi 30 g. Salah satu makanan yang memiliki kandungan protein tinggi adalah ikan kembung. Ikan kembung diketahui memiliki kandungan protein yang tinggi dan mengandung omega 3 yang merupakan asam lemak tak jenuh. Kebutuhan omega 3 pada ibu hamil menurut RDA adalah 0,3 gram per hari. Omega 3 merupakan unsur penyusun dinding sel neuron dalam pembentukan otak.

Konsumsi ikan kembung diharapkan dapat memenuhi kebutuhan protein dan omega 3 sehingga dapat menjamin kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak. Kriteria kesehatan ibu dan anak yang umum diamati adalah peningkatan berat badan ibu, berat badan janin, panjang badan janin dan berat otak janin. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian minyak ikan tenggiri dan omega 3 pada tikus bunting terhadap berat badan ibu, berat badan janin, panjang badan janin dan berat otak janin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak ikan tenggiri dan omega 3 terhadap berat badan induk, berat badan dan panjang badan janin serta berat otak janin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan rancangan post-test only control group design. Sampel penelitian terdiri dari 30 ekor tikus bunting yang dibagi menjadi 3 kelompok penelitian yang terdiri dari kontrol, T1 (minyak ikan tenggiri dosis 3,24 mg/hari) dan T2 (omega 3 dosis 3,24 mg/hari). Pemberian oral dilakukan dari hari ke 0 sampai hari ke 17 kebuntingan menggunakan gavage feeding tube. Diseksi pada tikus dilakukan pada hari ke 18 untuk pengambilan sampel janin dan dilakukan pengukuran berat badan induk, berat badan janin, panjang badan janin dan berat otak janin. Data berat badan ibu, berat badan dan panjang janin sertaberat otak janin dianalisis menggunakan non parametrik uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan tenggiri dan omega 3 tidak menyebabkan peningkatan berat badan induk dan otak janin antar kelompok yang signifikan (p>0,05), tetapi menyebabkan peningkatan berat dan panjang janin yang signifikan (p<0,05). Ekstrak minyak ikan tenggiri (Rastrelliger sp.) mengandung nutrisi yang lebih kompleks sehingga dapat digunakan sebagai sumber nutrisi bagi ibu hamil.

Penulis: Widjiati

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di

https://manuscriptscientific.com/article/14/journal-of-veterinary-and-marine-research/71/1

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp