Konsentrasi Logam dalam Jaringan Kerang dari Pantai Jawa Timur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh aquamarine.com.vn

Kerang Asiatic (Meretrix lyrate Sowerby 1851) merupakan moluska esensial yang menghasilkan protein hewani untuk dikonsumsi masyarakat pesisir. M. lyrata banyak ditemukan di daerah laut, terutama daerah intertidal yang kaya akan unsur hara dan debris, seperti pantai dan muara (Idris et al. 2017). M. lyrata dapat ditemukan di Indo-Pasifik Tengah, Laut Cina Timur dan Selatan, Teluk Thailand, Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Paparan Sunda (Poutiers, 1998). M. lyrata ditemukan di sepanjang pantai Jawa Timur, Indonesia. Masyarakat pesisir Jawa Timur mengumpulkan kerang-kerangan dari perairan pesisir termasuk M. lyrata untuk dimakan atau dijual di pasar. Genus Meretrix merupakan filter feeder yang menyaring plankton, debris, nutrisi, dan zat kimia lain dari air di sekitarnya, yang dicerna dan disimpan dalam jaringannya (Idris et al. 2017). Kemampuan filter feeder hewan ini memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bioindikator pemantauan lingkungan (Usero et al. 2005; Sidoumou et al. 2006; Idris et al. 2017).

Sejak satu dasawarsa terakhir, sektor industri di Provinsi Jawa Timur Indonesia telah tumbuh dengan laju yang cukup cepat, yang mengakibatkan meningkatnya polusi dari limbah industri seperti logam berat (Soegianto et al. 2020). Kontaminasi logam berat di ekosistem muara dan pesisir dapat berdampak serius bagi kesehatan manusia jika kerang yang terkontaminasi, seperti M. lyrata, dikonsumsi. Kerang yang terkontaminasi logam berat dapat berdampak pada kesehatan manusia dalam dosis tinggi dengan merusak hati, ginjal, saraf, jaringan mukosa, saluran pencernaan, dan sistem reproduksi (Raknuzzaman et al. 2016; Liu et al. 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Hg, Cu, Cr, Cd, Pb, dan Zn pada seluruh jaringan kerang Asiatic (M. lyrata) yang dipanen dari pantai Jawa Timur, serta menganalisis potensi risiko kesehatan bagi manusia yang mengkonsumsi kerang ini.

Kadar logam pada jaringan kerang adalah Zn>Cu>Cr>Pb>Cd>Hg. Tingkat Cr, Cd dan Pb dalam jaringan kerang di beberapa pantai di Jawa Timur ada yang melampaui batas toleransi untuk dimakan dan asupan mingguan yang dapat diterima.  Untuk menghindari resiko Kesehatan akibat mengkonsumsi kerang ini dianjurkan tidak mengkonsumsi kerang ini setiap hari serta mengurangi jumlah kerang yang dikonsumsi.

Penulis:  Agoes Soegianto dkk.

Link Jurnal: https://doi.org/10.1007/s10661-021-09542-9

Telah terbit dalam jurnal: Environmental Monitoring and Assessment, (2021) 193:753

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp