Apakah Kecelakaan Kerja pada Nelayan Disebabkan oleh Lingkungan Kerjanya?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh afrid-fransisco.id

Indonesia memiliki banyak wilayah pesisir, hal ini dikarenakan 2/3 wilayah di Indonesia adalah perairan. Kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja diharapkan dapat diminimalisasi dengan hadirnya K3 di tengah-tengah tenaga kerja sektor informal termasuk nelayan. Semakin dianggap remeh kejadian kecelakaan kerja pada nelayan ini, maka semakin banyak nelayan yang mengalami kecelakaan kerja. Hal ini diperparah dengan masih belum banyaknya kejadian kecelakaan kerja di sector informal yang tercatat dan diakui bahwa terjadi kecelakaan pada dirinya saat bekerja. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja pada nelayan di wilayah pesisir. Lingkungan kerja dalam penelitian ini adalah persepsi nelayan terhadap iklim kerja, kebisingan, dan pencahayaan yang mereka rasakan saat bekerja selama ini.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan di wilayah pesisir di Kabupaten Sidoarjo, Kota Tarakan, dan Kabupaten Bangkalan. Sampel dalam penelitian ini didapatkan hanya 56 orang dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik sampling snowball. Penelitian ini sudah memperoleh keterangan layak etik.

Iklim kerja dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu terganggu dan tidak terganggu. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 92,9% responden merasa terganggu pada lingkungan kerja di wilayah pesisir. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja terutama cuaca panas memiliki hubungan yang positif namun kurang tepat dengan kecelakaan kerja. Hal ini dikarenakan mekanisme yang mungkin terjadi adalah cuaca panas dapat menyebabkan kelelahan, penurunan kemampuan psikomotorik, kehilangan konsentrasi, dan penurunan kewaspadaan yang memicu terjadinya kecelakaan kerja.

Kebisingan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu terganggu dan tidak terganggu. 87,5% responden menyatakan bahwa mereka terganggu pada lingkungan kerja di wilayah pesisir. Sebagian besar nelayan di wilayah pesisir menyatakan terganggu dengan kebisingan di tempat kerja tetapi hanya sebagian kecil nelayan yang pernah mengalami kecelakaan kerja baik di tempat kerja maupun dalam perjalanan. Kebisingan berhubungan dengan stres kerja dan kelelahan namun kebisingan yang dinyatakan mengganggu oleh nelayan di wilayah pesisir tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya mekanisme lain yang disebabkan oleh kebisingan yang dapat mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja, sehingga kebisingan tidak mempengaruhi kecelakaan kerja secara langsung. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pengendalian pada kebisingan di tempat kerja.

Pencahayaan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, meliputi terganggu dan tidak terganggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96,4% responden menyatakan bahwa mereka terganggu dengan pencahayaan di lingkungan kerja di wilayah pesisir. Pencahayaan yang tidak sesuai dapat mengganggu kenyamanan dalam penglihatan dan menjadi penyebab tidak langsung kecelakaan kerja. Akan tetapi, hal tersebut berlawanan dengan hasil penelitian pada nelayan di wilayah pesisir. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya faktor lain yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian kecelakaan kerja. Penting untuk melakukan perbaikan pada pencahayaan mengingat mayoritas nelayan merasa terganggu dengan pencahayaan pada saat bekerja. Terlebih pencahayaan yang sesuai dapat mendukung produktivitas nelayan pada saat bekerja.

Faktor lingkungan dalam penelitian ini terdiri dari iklim kerja, kebisingan, dan pencahayaan. Berdasarkan uji rank Spearman diketahui bahwa ketiga faktor lingkungan tidak memiliki hubungan dengan kecelakaan kerja sehingga faktor lingkungan kerja dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan kejadian kecelakaan kerja.

Penulis: Putri Ayuni Alayyannur, S.KM.,M.KKK.

Link: https://journals.viamedica.pl/international_maritime_health/article/view/83819

Judul Artikel Scopus: The relationship between work environment and occupational accidents among fishermen in Indonesian coastal areas

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp