Prediktor Gejala Depresi Berdasarkan Pendekatan Human Capital Model

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Kompas

Depresi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan merupakan faktor utama kecacatan dan beban penyakit secara global. Kasus depresi juga meningkat secara global. Depresi menyebabkan hilangnya produktivitas, meningkatkan risiko penyakit, dan meningkatkan risiko bunuh diri. Paradigma human capital (modal manusia) memberikan model konseptual yang tepat untuk mengelola kesehatan manusia. Modal manusia dapat dinilai pada berbagai tingkatan, yaitu  termasuk modal sosial, modal emosional, modal fisik, modal keuangan, dan modal intelektual.  Kinerja yang optimal dapat tercapai jika seluruh komponen dalam human capital dioptimalkan, sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu, kami tertarik untuk menganalisis hubungan antara modal manusia (termasuk modal sosial, emosional, fisik, keuangan, dan intelektual) dengan gejala depresi pada kelompok usia produktif di Indonesia.

Penelitian yang kami lakukan dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey 5 (IFLS 5) dari 9.858 responden berusia 15-59 tahun menemukan bahwa 23,65% responden memiliki gejala depresi yang lebih tinggi. Kepercayaan sosial dan jaringan sosial (bagian dari modal sosial) secara signifikan berhubungan dengan gejala depresi. Kepuasan yang dilaporkan sendiri (bagian dari modal emosional), kesehatan yang dinilai sendiri, kualitas tidur, sejumlah penyakit kronis, indeks massa tubuh (BMI), dan fungsi fisik (bagian dari modal fisik) juga terkait dengan gejala depresi.  Pendapatan (bagian dari modal keuangan) dan tingkat pendidikan (bagian dari modal intelektual) berhubungan dengan gejala depresi.

Hasil temuan kami menyoroti bahwa peningkatan modal manusia dianggap berkontribusi pada penurunan gejala depresi. Memahami peran modal manusia dalam kesehatan mental memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang lebih luas dalam hal program pengobatan dan pencegahan. Dari semua komponen modal manusia, modal fisik memiliki atribut yang paling banyak dikaitkan dengan risiko gejala depresi. Oleh karena itu, program pencegahan depresi dapat diprioritaskan pada atribut yang berkaitan dengan modal fisik.

Penulis: Tama, T. D., Astutik, E., & Reuwpassa, J. O

Informasi detail tentang artikel dapat dilihat pada :

Tama, T. D., Astutik, E., & Reuwpassa, J. O. (2021). Predictors of Depressive Symptoms Based on the Human Capital Model Approach: Findings From the Indonesia Family Life Survey. The Yale journal of biology and medicine94(3), 395–406.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp