UNAIR NEWS – Medali emas dan perunggu berhasil diraih oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) di ajang Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke-34. Amelia Dwi Sulistyani, Putri Mardhotillah, Mariella Idelia, Heri Prasetyoning Tias, dan Lalu Aldy Kurnia Aji sukses membawa medali emas dan perunggu. Masing-masing untuk kategori presentasi dan poster.
Amelia Dwi Sulistyani selaku ketua tim menuturkan, bahwa dalam PKM-PM tersebut mereka mengusung proposal kegiatan dengan judul Program Pembinaan Sistem Koperasi Budidaya Ikan Lele dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Keputran Pasar Kecil Terdampak Corona. Kegiatan yang mereka usulkan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di wilayah Keputran Pasar Kecil, Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegalsari melalui inovasi pada budidaya ikan lele.
Amel, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa inovasi itu mereka usung karena melihat keadaan masyarakat sekitar yang terbilang kesulitan memenuhi kebutuhannya di masa pandemi. “Kami juga melihat karang tarunanya yang terbilang kurang aktif. Akhirnya kami mencoba membantu dengan cara membawa inovasi dalam budidaya ikan lele dan Alhamdulillah diterima baik oleh warga sekitar,” lanjutnya.
Berdasarkan pengamatan Amel dan timnya, potensi pemasaran lele di wilayah tersebut cukup tinggi. “Karena cukup tinggi juga memang permintaan lele di Pasar Keputran. Sehingga kami berharap juga agar ekonomi warga ikut terbantu,” sambung Amel.
Lanjut Amel, bahwa budidaya lele tersebut kemudian dapat dikelola warga melalui sistem koperasi. “Karena hasil diskusi kami dengan warga juga mereka sepakat untuk memilih koperasi sebagai sistem pengelolaan budidaya ikan lele. Untuk itu kedepannya, kami ingin merealisasikan adanya koperasi tersebut,” imbuhnya,
Terkait teknik yang digunakan dalam budidaya lele, Amel dan tim telah mengusahakan sedemikian rupa agar tidak menyulitkan warga. “Jadi kami menggunakan sistem penggerak (booster, Red) dalam budidaya ikan lele. Sistem tersebut sangat mudah untuk digunakan sehingga warga tidak memerlukan keahlian khusus,” terang Amel.
Meskipun sistem mudah untuk digunakan, namun Amel beserta keempat temannya itu telah merancangnya dengan sedemikian rupa. Amel dan tim berupaya agar sistem tersebut tetap membuat tingginya tingkat keberhasilan budidaya lele.
Mengenai waktu penyusunan PKM, kelima mahasiswa dari program studi Akuakultur tersebut telah mengerjakannya sejak bulan September 2020. “Berawal dari pertemuan awal dengan mitra guna membahas permasalahan mereka. Setelah itu kami mulai melaksanakan program tersebut hingga tahap akhir yakni pemasaran, di bulan Agustus tahun 2021,” ungkap Amel.
Menyoal rencana mereka selanjutnya, Amel dan tim berharap agar dapat menjalankan program tersebut dengan lebih baik. “Selain itu, kami juga mencoba untuk mengevaluasi lagi mengenai program yang telah kami canangkan ini untuk menjalankan rencana lanjutan yang lebih baik,” pungkas mahasiswi Angkatan 2020 tersebut.
Penulis: Fauzia Gadis Widyanti
Editor: Khefti Al Mawalia