Review tentang Aspek Farmakologis dan Kesehatan dari Apium Graveolens atau Seledri: Pembaruan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh intisari.grid.id

Aplikasi obat dengan menggunakan tanaman herbal telah lama digunakan dalam peradaban manusia hingga saat ini, berbagai tanaman herbal yang digunakan telah menunjukkan aktivitas farmakologis dalam mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai pengobatan adalah seledri.

Apium graveolens atau seledri termasuk dalam keluarga Apiaceae. Tanaman seledri tumbuh di seluruh benua Asia, Eropa, dan sebagian Afrika yang memiliki iklim tropis, namun hingga saat ini seledri telah dikonsumsi dan dibudidayakan di seluruh dunia. Biji, daun, dan batang seledri dapat digunakan untuk mengobati asam urat, rematik, radang saluran kencing, dan radang sendi. Seledri juga dapat digunakan sebagai diuretik, stimulasi kelenjar, empedu, batu ginjal, untuk mengatur usus, untuk meningkatkan nafsu makan, dan sebagai profilaksis untuk agitasi saraf. Ekstrak metanol dari biji seledri mengandung beberapa senyawa kimia flavonoid, steroid, glikosida, dan alkaloid. Seledri juga mengandung furocoumarins, phenol, sesquiterpenes alcohol, dan essential oil. Studi farmakologi sebelumnya telah menunjukkan bahwa seledri memiliki aktivitas antimikroba, antiparasit, kardioprotektif, gastroprotektif [13], pelindung saraf [14], hipolipidemik [15], sitotoksik [16], antioksidan [17], anti -inflamasi [18], dan anti-infertilitas [19]. Sampai saat ini pengetahuan masyarakat dalam menggunakan seledri masih terbatas sebagai penambah rasa untuk komoditas pangan dan nabati [20]. Masyarakat pada umumnya masih jarang mengetahui bahwa seledri merupakan tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dalam mengobati berbagai penyakit [21].

Oleh karena itu, ulasan kali ini akan menjelaskan tentang taksonomi seledri, gambaran tumbuhan seledri, sebaran geografis seledri, fitokimia seledri, nilai gizi seledri, penggunaan seledri secara tradisional, nilai obat seledri, dan aktivitas farmakologisnya. seledri.

Penulis : Tridiganita Intan Solikhah, drh., M.Si

Referensi terkait tulisan di atas:

https://www.sysrevpharm.org/abstract/review-on-the-pharmacological-and-health-aspects-of-apium-graveolens-or-celery-an-update-67473.html

Khairullah, A.R., Solikhah, T.I., Ansori, A.N.M., Hidayatullah, A.R., Hartadi, E.B., Ramandinianto, S.C., et al. (2021) Review on the pharmacological and health aspects of Apium graveolens or Celery: An Update. Systematic Reviews in Pharmacy, 12(1): 606-612.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp