Perbedaan Durasi Growth Spurt pada Anak Laki-laki dan Perempuan Dilihat dari Cervical Vertebre Maturation sebagai Pedoman pada Perawatan Orthodonti Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh notonthehighstreet

Masa tumbuh kembang adalah periode terjadinya berbagai perubahan termasuk di dalam rongga mulut. Bukti adanya pertumbuhan dan perkembangan adalah terjadinya proses pergantian gigi sulung dengan gigi tetap. Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak intrauterin dan terus berlangsung sampai dewasa. Saat tejadi pertumbuhan dan perkembangan, manusia akan melalui beberapa kali masa growth spurt. Puncak pertumbuhan (growth spurt) adalah waktu pertumbuhan yang paling cepat yang kemudian diikuti oleh pertumbuhan yang lebih lambat (Mitchell, 2007). Semua anak-anak akan melewati growth spurt pada awal masa remaja yang terlihat jelas dengan perubahan tinggi dan berat badan (Proffit et al, 2013). Terjadinya growth spurt tergantung pada jenis kelamin dan bervariasi pada setiap usia kronologis.

Tahapan tumbuh kembang atau maturasi seseorang biasa dikaitkan dengan usia kronologisnya. Namun pada beberapa penelitian mengindikasikan bahwa usia kronologis tidak dapat memberikan informasi yang cukup tentang pertumbuhan seseorang secara tepat. Usia kronologis saja adakalanya tidak dapat digunakan untuk menilai tingkat maturasi seorang pasien, sehingga perlu ditentukan usia biologisnya. Usia biologis atau fisiologis yang biasa digunakan dalam bidang kedokteran gigi tebagi atas 3 macam, yaitu berdasarkan pertumbuhan dan maturasi skeletal (skeletal age), gigi-geligi (dental age), dan perkembangan seksual (sexual age) (Gandini et al, 2006).

Studi menunjukkan bahwa pertumbuhan pria dan wanita sangat berbeda selama percepatan pertumbuhan pubertal. Selain itu, durasi puncak percepatan pertumbuhan pubertal lebih lama dan kecepatan pertumbuhan lebih tinggi, untuk anak laki-laki daripada perempuan. Percepatan pertumbuhan pubertal terjadi pada usia kurang lebih 12 tahun pada wanita dan 14 tahun pada pria. Terdapat variasi percepatan pertumbuhan yang besar dengan standar deviasi 1 tahun bahkan terkadang dapat terjadi pada usia 16 tahun pada pria (Zheng et al., 2013; Montasser, Viana and Evans, 2017).

Pertumbuhan maksila dan mandibula menunjukkan hubungan yang erat dengan tahap pertumbuhan dan maturasi skeletal secara umum. Terdapat banyak metode uji coba untuk mengukur maturasi skeletal. Berbagai indikator biologis telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengevaluasi maturasi skeletal, yaitu peningkatan tinggi badan, maturasi tulang di tangan dan pergelangan tangan, dan maturasi tulang vertebra servikalis. Beberapa tahun terakhir ini, hubungan antara tahap maturasi tulang vertebra servikalis dengan pertumbuhan mandibula telah banyak mendapatkan perhatian. Metode CVMS (cervical vertebrae maturation stage) terbukti efektif secara klinis dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan mandibula pada masa pertumbuhan anak. CVMS adalah penilaian tingkat maturasi vertebra servikalis berdasarkan bentuk dan ukuran dari tulang vertebra servikalis ke 2,3, dan 4. Indikator yang digunakan pada analisa radiografi vertebra servikalis dapat dilihat dari kecekungan tepi bawah korpus, ketinggian korpus dan bentuk vertebra servikalis (Gandini et al, 2016).

Growth spurt pubertal mandibula mempunyai arti penting bagi ilmu ortodontik dalam merencanakan perawatan pasien terutama pada kelainan skeletal. Dengan memanfaatkan growth spurt pubertal mandibula, perawatan ortodontik akan memberikan hasil yang lebih baik, karena profil fasial pasien akan menjadi lebih baik. Beberapa upaya memperkirakan pertumbuhan sudah pernah dilakukan, terutama kapan terjadinya growth spurt pubertal mandibula perempuan (Rahardjo, 2009).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan durasi growth spurt antara anak laki laki dan perempuan dilihat dari Cervical Vertebrae Maturatio. Informasi ini penting untuk menentukan waktu dan rencana perawatan orthodonti pada anak yang tepat agar mendapatkan hasil perawatan maksimal.

Pada penelitian ini didapatkan hasil terdapat perbedaan signifikan antara durasi growth spurt anak laki-laki & perempuan ditinjau dari cervical vertebrae maturation (CVM). Pada  sampel laki-laki, terdapat rerata kenaikan tingkat CS 3 menuju CS 4 yang lebih kecil bila dibandingkan dengan pada sampel perempuan.

Kenaikan nilai CS 3 menuju CS 4 pada sampel perempuan lebih tinggi bila dibandingkan dengan sampel laki-laki. Kenaikan tersebut didasarkan pada rerata usia anak perempuan yang mengalami maturasi skeletal pada usia 136,42 bulan / 11 tahun 4 bulan dengan deviasi +/- 2 tahun, dan usia anak laki-laki yang mengalami maturasi skeletal pada angka 131,82 bulan / 10 tahun 9 bulan dengan deviasi +/- 2 tahun.

Penulis: Prof. Seno Pradopo, drg., SU., Ph.D., Sp.KGA (K)

Link Jurnal: https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/15934

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp