Penggunaan Demineralized Dentin Material Sponge sebagai Alternatif Bahan Guided Bone Regeneration

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh aiceducation.ca

Rekonstruksi defek tulang kraniofasial akibat trauma, infeksi atau reseksi tumor merupakan masalah utama yang dihadapi oleh profesi kedokteran gigi, bedah mulut dan maksilofasial, bedah ortopedi, onkologi dan bedah saraf. Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan untuk kasus kelainan tulang adalah dengan menggunakan Guided Bone Regeneration (GBR).

Pada artikel ini disajikan evaluasi literatur tentang aturan Demineralized Dentin Material Sponge (DDMS) sebagai GBR. Prosedur GBR menggunakan membran yang bertindak sebagai penghalang fisik untuk invasi sel ikat dan sel epitel dari jaringan lunak sekitarnya, yang juga menghasilkan sel osteogenik, menunjukkan tingkat migrasi yang lebih lambat, sehingga menciptakan situasi yang kondusif untuk regenerasi tulang.

GBR adalah teknik yang bertujuan menghasilkan volume tulang sehingga cukup untuk mengisi defek. Teknik ini didasarkan pada fenomena bahwa aplikasi membran barrier menciptakan ruang untuk memfasilitasi proliferasi sel angiogenik dan osteogenik tulang basal ke ruang di mana volume tulang diperlukan tanpa terpengaruh oleh fibroblast. Untuk memastikan keberhasilan GBR terdapat empat prinsip yang harus dipenuhi, yaitu : tidak terlibatnya epitel dan jaringan ikat, pemeliharaan ruang, stabilitas fibrin clot dan penutupan luka primer.

Prosedur GBR menggunakan membran yang berperan sebagai barrier fisik bagi invasi sel ikat dan sel epitel dari jaringan lunak sekitar, yang juga menghasilkan sel osteogenik, menunjukkan angka migrasi lebih lambat, hingga menciptakan situasi yang kondusif untuk regenerasi tulang. Aplikasi tissue barrier memberikan keuntungan : (1) augmentation defek alveolar ridge, (2) merangsang regenerasi tulang, (3) meningkatkan hasil bone graft, (4) menekan kegagalan dental implant.

Membran pada prosedur GBR dikategorikan menjadi absorbable dan non-absorbable membrane. Keunggulan absorbable dibanding non-absorbable membrane, diantaranya adalah dengan tidak diperlukannya prosedur pembedahan pengambilan membran kembali. Material absorbable yang sering digunakan sebagai membran pada prosedur GBR adalah golongan polimer alami dan sintetik, utamanya poliester alifatik dan kolagen, yaitu : polyglicolyte, polylactide, kolagenatau bentuk ko-polimernya.

DDMS dikenal lebih induktif dibandingkan dentin yang termineralisasi, terutama disebabkan oleh pelepasan faktor pertumbuhan pada matriks kolagen tipe I seperti BMP serta osteokalsin, osteonektin dan dentin fosfoprotein yang diketahui terlibat dalam mineralisasi tulang. DDMS memiliki efisiensi osteoinduktif yang lebih tinggi dan secara bersamaan menginduksi pertumbuhan tulang. DDMS mengandung bahan kolagen dengan antigenisitas yang lebih sedikit untuk melepaskan faktor pertumbuhan seperti protein morfogenik tulang (BMPs), secara klinis diterapkan sebagai agen pengisi tulang di daerah maksilofasial. Metode produksi umum DDM melibatkan penghancuran dan demineralisasi dentin, termasuk sementum dan menghilangkan enamel. Terapi transplantasi DDM dikembangkan beberapa studi oleh Urist dan lainnya para peneliti menunjukkan bahwa tulang yang terdemineralisasi dan transplantasi dentin memicu pembentukan tulang.

DDMS mempengaruhi pelepasan faktor pertumbuhan dalam matriks kolagen tipe I yang biasanya terlibat dalam mineralisasi tulang. Hal ini membuat DDM lebih induktif daripada dentin yang termineralisasi. DDMS sebagai biomaterial memiliki potensi untuk rekayasa jaringan tulang dari segi biofisika dan biokompabilitas, serta berpotensi untuk digunakan sebagai GBR dalam regenerasi jaringan tulang.

Penulis: Indra Mulyawan, drg., Sp.BM.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://medic.upm.edu.my/upload/dokumen/2021092200491116)_2021_0382.pdf

Mulyawan I, Danudiningrat CP, Soesilawati P, Aulanniam, Yuliati A, Suroto H, Bramantoro T, Rizqiawan A, Moon SY. Demineralized Dentin Material Sponge as a Guided Bone Regeneration. Mal J Med Health Sci 17(SUPP6): 98-101 Sept 2021.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp