Pengaruh Media terhadap Nilai Kehidupan di Antara Para Penyintas COVID-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh HUB

Pandemi Covid-19 atau penyakit virus Corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China dan telah diumumkan sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret lalu 2020. Upaya yang dilakukan berupa social distancing, isolasi diri, dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat Gejala yang dialami biasanya ringan dan muncul secara bertahap. Gejalanya mungkin tidak terlihat tetapi kondisi fisik pasien dapat terlihat dengan jelas. Hingga Juni 2020, pemerintah Irak telah memberlakukan penerapan New Normal, dan protokol kesehatan untuk dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Media telah mengambil kesempatan untuk mensosialisasikan dan memberikan update yang produktif mengenai isu-isu kesehatan. Wabah tersebut menimbulkan kepanikan, disinformasi, ketakutan untuk mengantisipasi virus ini menghadapi berbagai aspek kehidupan. Masker wajah harus penting bagi petugas kesehatan dan sering mencuci tangan dengan pembersih dan air setidaknya selama 20 detik. Kebijakan lockdown diterapkan di banyak negara. Paparan media dapat mempengaruhi pembentukan keyakinan, sikap bahkan perilaku masyarakat.

Dalam masa-masa sulit ini, media mendukung dan mengkonstruksi berita yang disusun berdasarkan sudut pandang para ahli, menentukan sumber berita, dan meliput peristiwa. Oleh karena itu, kita dapat mengandalkan cara bagaimana media menyajikan peristiwa, baik dilihat dari cara media menekankan bagian-bagian tertentu atau tertentu aspek peristiwa dan bagaimana media menceritakan kisah tentang realitas apa pun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media terhadap nilai kehidupan di antara para penyintas COVID-19.

Dalam penelitian ini digunakan survei kuantitatif dan wawancara kualitatif, dan wawancara tatap muka dilakukan dengan 30 penyintas COVID-19 di Wilayah Kurdistan Irak. Para peneliti mengandalkan teknik pengambilan sampel bola salju karena kami tidak dapat memperoleh daftar orang yang selamat dari COVID-19 oleh organisasi kesehatan dan rumah sakit.

Data dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 25. Metode deskriptif konten digunakan untuk menganalisis kategorisasi data dan menguji hasilnya untuk menganalisis apakah media memiliki dampak pada nilai kehidupan di antara para penyintas COVID-19, dan tingkat efeknya, dampak pada hubungan sosial, tujuan hidup, pemikiran positif tentang kehidupan, perasaan keberadaan, jenis kehidupan, dan kepercayaan diri.

Hasil penelitian menggambarkan cara pandang media massa dalam memperhatikan aspek kesehatan media. Selain itu, media memberikan pembaruan rutin tentang COVID 19 dan pendidikan kesehatan tentang pandemic.

Penulis: Muhammad Saud

Link Jurnal: https://www.rmj.org.pk/index.php?mno=34806

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp