Implementasi Pendekatan Dynamic Assessment untuk Menulis Genre pada Kelas English for Specific Purposes

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by ESQ Course

English for Specific Purposes (ESP) merupakan ranah pembelajaran Bahasa Inggris yang fokus terhadap keterampilan bahasa dalam bidang tertentu. Sebagai contoh, Bahasa Inggris Akuntansi dan Bahasa Inggris kedokteran memiliki register bahasa, kosakata, serta konteks ekspresi yang berbeda. Beberapa kosakata dan jargon antara satu bidang dengan bidang lain memiliki bentuk kata sama, namun memiliki arti yang berbeda. Dalam praktiknya, ESP dipelajari agar para professional mampu berkomunikasi dalam bidang pekerjaan atau keahlian mereka masing-masing. Berbeda dengan English for General Purposes (EGP), ESP lebih menyoroti penggunaan Bahasa dalam dunia kerja untuk berkomunikasi, memberikan jasa dan bertransaksi. 

Pembelajaran ESP, umumnya diterapkan dalam ranah Pendidikan Vokasi, dimana kurikulumnya dirancang untuk menciptakan lulusan yang terampil dalam ranah pekerjaan tertentu. Tantangan utama dalam ESP di Vokasi adalah mahasiswa mayoritas bukan dari jurusan Bahasa Inggris. Dengan demikian, mereka memiliki kelemahan dalam hal dasar penggunaan dan kebiasaan Bahasa Inggris. Idealnya, ESP diimplementasikan setelah peserta didik menguasai EGP. Namun, dikarenakan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan Bahasa Asing, praktik EGP belum maksimal meskipun sudah diajarkan sejak sekolah dasar. 

Untuk mengatasi hal tersebut, pendekatan yang tepat diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam menerapkan ESP. Khususnya dalam materi penulisan genre, mahasiswa perlu menerapkan berbagai macam kompetensi Bahasa Inggris yang spesifik, seperti tata bahasa, kosakata, organisasi, teknik penulisan, dll. Mahasiswa tidak bisa menerapkan berbagai macam kompetensi tersebut secara bersamaan dalam waktu yang singkat. Diperlukan tahapan atau bimbingan sesuai dengan tingkat kesulitan agar tulisan yang dihasilkan bisa memenuhi kaidah genre yang ditentukan. 

Untuk mengatasi hal ini, pendekatan Dynamic Assessment dilakukan. Dynamic Assessment (DA) merupakan pendekatan yang menekankan pentingnya mediasi dalam pelaksanaan. DA ini merupakan salah satu alternatif evaluasi yang berfungsi untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa terhadap sebuah topik secara bertahap. Berbeda dengan evaluasi pada umumnya yang bertujuan mengetahui capaian nilai mahasiswa, DA menganalisa tingkat kesulitan dan hambatan yang mahasiswa alami saat menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, DA merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengetahui proses mahasiswa dalam menyelesaikan masalah. Evaluasi yang dilakukan dalam pendekatan ini fokus terhadap proses, bukan hasil. 

Mediasi dalam DA merupakan alat yang penting dalam mengidentifikasi perkembangan kemampuan mahasiswa. Tujuan utama mediasi ini adalah untuk menyelidiki masalah yang muncul untuk merangsang perkembangan. Dalam pelaksanaan evaluasi ini, Dosen bertindak sebagai mediator melakukan intervensi atau berkomunikasi dengan mahasiswa dalam menyelesaikan soal. Konsep ini sangat bertentangan dengan sistem evaluasi tradisional dimana Dosen atau Mahasiswa lain dilarang berkomunikasi saat pelaksanaan evaluasi. 

Dalam praktiknya, dosen mengawasi mahasiswa dalam mengerjakan soal dan mengidentifikasi kesulitan yang mereka alami. Saat mahasiswa menemui kesulitan, Dosen memberikan bantuan dengan memberi kisi-kisi secara langsung, atau memberi tahu kesalahan yang dilakukan mahasiswa secara langsung. Tujuannya untuk merangsang pemahaman mahasiswa mengenai subjek topik tertentu. Pemberian mediasi tidak serta merta memberikan jawaban yang benar, namun dengan memberikan rangsangan informasi yang mengulik pengetahuan dasar mahasiswa agar secara mandiri mereka bisa menyelesaikan masalah tersebut. 

Sebagai contoh, saat menulis deskripsi tentang Perpustakaan Kota, seorang siswa menulis kalimat “Public library in my city big and beautiful”. Dosen yang mengawasi mendapati ada kesalahan dalam penulisan kalimat tersebut. Secara langsung dosen menegur, “Apakah kamu yakin sudah menulis kalimatnya dengan benar?” Disini, mahasiswa dituntut berpikir kritis dan analitis untuk mencari tahu kesalahan yang telah dia perbuat. Saat mahasiswa masih kebingungan, Dosen kembali memberikan rangsangan. “Subjek kalimatnya apa?”. Mahasiswa menjawab, “ Public Library”. Lalu Dosen kembali bertanya, “Lalu verb-nya mana?”. Mahasiswa berpikir sejenak dan menyadari bahwa dia lupa mencantumkan verb, lalu menjawab, “Is?”. Dosen memberikan reaksi setuju, menandakan masalah telah terselesaikan. 

Untuk menilai efektifitas pendekatan ini, 70 mahasiswa berpartisipasi mengikuti 5 tahap penelitian. Tahap pertama, mahasiswa melakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal. Selanjutnya mereka dibagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Dalam tahap kedua dan ketiga, kelompok eksperimen diberikan pendekatan DA, sementara kelompok kontrol tidak. Dalam praktiknya, mereka diberikan evaluasi untuk mengerjakan dua jenis teks genre. Tahap ke 4 meliputi pengerjaan post-test untuk mengidentifikasi hasil pendeketan. Pada tahap 5, kuesioner dibagikan untuk mendalami persepsi mahasiswa terhadap pendekatan ini. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa DA secara efektif mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis genre secara signigikan. Proses mediasi yang dilakukan ditemukan mengurangi rasa cemas dan kekhawatiran mahasiswa dalam penyelesaian soal. Apabila selama ini mereka tertekan karena dituntut mendapatkan nilai tertentu, evaluasi dalam DA lebih fokus kepada peningkatan kelemahan mereka dalam kelas ESP. Hasil kuesioner menunjukkan mahasiswa merekomendasikan metode ini karena mereka merasa percaya diri dalam pengerjaan evaluasi karena dosen membimbing secara penuh. 

Penulis: Lutfi Ashar Mauludin, S.Pd., MA., M.Pd.

Link jurnal: Mauludin, L. A., Ardianti, T. M., Prasetyo, G., Sefrina, L. R., & Astuti, A. P. (2021). Enhancing students’ genre writing skills in an English for specific purposes class: A dynamic assessment approach. MEXTESOL Journal, 45(3).

https://www.mextesol.net/journal/index.php?page=journal&id_article=23768

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp