Dikukuhkan Gubes, Prof. Ira Soroti Potensi Kalsium Hidroksida-Propolis bagi Perawatan Pulpa Vital

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof., Dr., drg., Ira Widjiastuti, M.Kes., S.KG(K). saat memberikan orasi ilmiah pada Rabu (6/10/2021). (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Kebanggaan, kebahagiaan, dan rasa haru menyelimuti sosok Prof., Dr., drg., Ira Widjiastuti, M.Kes., S.KG(K). Rabu (6/10/2021), dosen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) tersebut menerima gelar jabatan fungsional tertinggi bagi seorang dosen.

Perempuan kelahiran Surabaya, 14 Mei 1963 itu resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar FKG UNAIR Bidang Ilmu Konservasi Gigi. Prof. Ira menjadi Guru Besar FKG aktif ke-34, Guru Besar UNAIR sejak berdiri ke-522, serta Guru Besar UNAIR PTN-BH ke-230.

Dalam kesempatan itu, Prof. Ira menyerukan orasi bertajuk Potensi Kombinasi Kalsium Hidroksida-Propolis sebagai Medikamen Perawatan Pulpa Vital. Judul orasi tersebut merespon data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yang menunjukkan bahwa 57,4 persen penduduk Indonesia mengalami masalah pada gigi dan mulut, khususnya karies.

Prof. Ira menjelaskan bagaimana karies gigi disebabkan bakteri yang merusak enamel, dentin, dan pulpa. Dalam beberapa kasus, pulpa yang terbuka dapat mengalami inflamasi yang disebut pulpitis. Perawatan pulpitis reversible melalui pulp capping untuk mempertahankan vitalitas pulpa tersebut menjadi topik yang Prof. Ira soroti.

Kandungan alternatif yang kemudian Prof. Ira tawarkan untuk pulp capping adalah kalsium hidroksida. “Kalsium hidroksida adalah gold standard untuk perawatan pulp capping. Tapi ia masih punya kekurangan, yaitu terjadinya nekrosis permukaan sel dan tunnel defect pada dentin yang terbentuk dan dapat menyebabkan masuknya bakteri,” jelas Guru Besar UNAIR PTN-BH ke-230 tersebut.

Prof. Ira menilai kalsium hidroksida untuk pulp capping masih perlu penambahan kandungan bersifat antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, serta biokompatibel. Maka untuk menemukan inovasi perawatan baru, Prof. Ira pun berusaha berorientasi pada pertimbangan biaya, kenyamanan, dan intervensi. Oleh karena itu dibutuhkan intervensi, yang salah satunya dengan penambahan material untuk mempercepat perawatan dan mempertahankan vitalitas pulpa.

Dari situlah, Prof. Ira menawarkan bahan propolis sebagai vehicle (pembawa) yang baik untuk kalsium hidroksida. Kombinasi kalsium hidroksida-propolis telah terbukti memiliki efek antibakteri, antiinflamasi, dan dapat meningkatkan aktivitas proliferasi sel pulpa.

“Dari sana terbentuklah fibroblast muda yang akan berdiferensiasi membentuk odontoblast like cell dan meningkatkan ekspresi kolagen tipe 1 untuk mengganti odontoblas yang rusak,” papar dosen yang mengenyam pendidikan S1, S2, dan S3 di UNAIR tersebut.

Maka terbentuknya dentine bridge di atas daerah jejas akan melindungi jaringan pulpa, sehingga pulpa akan tetap vital. Berdasarkan hasil tersebutlah, Prof. Ira meyakini kombinasi Kalsium hidroksida-propolis memiliki potensi sebagai medikamen perawatan pulpa vital.

Orasi itu pun ia tutup dengan rangkaian ucapan terima kasih kepada setiap pihak di FKG, civitas akademika UNAIR, hingga keluarga besar yang telah memberikan dukungan tak terhingga sepanjang perjalanan pendidikan dan karir Prof. Ira.

Selain Prof. Ira, Rektor UNAIR juga mengukuhkan dua guru besar lain, yakni Prof. Dra. Esti Hendradi, M.Si., Ph.D., Apt. sebagai Guru Besar Fakultas Farmasi Bidang Ilmu Farmasetika serta Prof. Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH. sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Veteriner. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp