Environmental Impact of Services Trade: New Evidence from African Countries

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari Suara Muhammadiyah

Pelestarian lingkungan dan perdagangan internasional adalah dua isu utama yang terkait  dengan kesejahteraan dan pembangunan manusia. Tata ekonomi dunia dewasa ini yang pro pasar  (industrialisasi), kerap dianggap sebagai pemicu kerusakan lingkungan. Lebih dari seperempat  perdagangan barang dagangan di dunia ini melibatkan barang-barang yang langsung diturunkan  dari basis sumber daya alam yang menyangga Perekonomian global. Sebagian besar negara  berkembang mendominasi ekspor barang-barang tersebut jika dibanding dengan negara-negara  industri. Kondisi ini disamping menguntungkan karena mendatangkan devisa di sisi lain negara-negara berkembang sangat rawan terhadap kerusakan sumber daya alam yang ditimbulkan oleh  qperdagangan yang berbasis sumber daya alam. ]ika para ahli lingkungan hidup khawatir bahwa  perdagangan bebas akan merusak sumber daya alam, maka para penganjur perdagangan bebas  cemas bahwa kebijakan lingkungan hidup justru akan membawa kerugian besar dalam  perdagangan. 

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh langsung dan tidak langsung  dari liberalisasi perdagangan jasa pada kualitas lingkungan di negara-negara Afrika. Model yang  digunakan yaitu berdasarkan Environmental Kuznets Curve (EKC) dan menguraikan efek  perdagangan menjadi efek skala, teknik, dan komposisi. Melalui efek skala, teknik, dan  komposisi, perdagangan dapat mempengaruhi lingkungan. Hal ini karena perdagangan dapat  meningkatkan pendapatan, kegiatan produktif, dan komposisi input yang juga meningkatkan  emisi. Dampak lingkungan dari perdagangan jasa mungkin berbeda karena mode pasokan jasa  yang berbeda. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk menyelidiki peran khusus layanan dalam  menghasilkan atau mengurangi emisi CO. Tahun 2013 emisi GRK yang terpilah di Afrika  menunjukkan bahwa jasa transportasi menyumbang 42% dari total emisi GRK yang melebihi  rata-rata global.  

Temuan mengungkapkan bahwa efek skala meningkatkan emisi, sementara efek teknik  mengurangi emisi dan memvalidasi hipotesis EKC. Temuan juga mengungkapkan bahwa efek komposisi meningkatkan emisi CO dan merusak lingkungan. Juga ditemukan bahwa efek energi positif dan signifikan untuk rata-rata negara Afrika. Ada bukti kuat bahwa negara-negara Afrika  adalah surga polusi ketika terbuka untuk perdagangan karena negara-negara maju menggunakan  perdagangan untuk mentransfer kegiatan polusi mereka ke benua itu. Penelitian ini mengungkapkan bukti yang mendukung efek kelimpahan faktor. Efek mediasi perdagangan  melalui penggunaan energi adalah positif, menunjukkan bahwa perdagangan tidak  memungkinkan negara-negara Afrika memiliki akses ke teknologi hemat energi yang  menurunkan emisi. Untuk variabel kontrol seperti pemerintahan demokratis, pertanian, industri,  dan temuan nilai tambah jasa mengungkapkan bukti yang kurang kuat dari dampaknya terhadap  indikator kualitas lingkungan. Implikasi kebijakan dari temuan ini adalah, karena efek skala  meningkatkan emisi CO dan merusak lingkungan, maka kami merekomendasikan perlunya  meningkatkan atau mengganti teknik produksi yang kurang efisien dan lebih mencemari dengan  yang terbaru, lebih efisien. dan teknik produksi yang kurang berpolusi.

Ada juga kebutuhan  untuk mengurangi tekanan pada penggunaan sumber daya dalam memenuhi peningkatan  permintaan domestik dan luar negeri melalui “mengurangi” “mendaur ulang” dan “menggunakan  kembali” bahan bila dan sedapat mungkin. Ini akan membantu dalam mencapai keseimbangan  antara pertumbuhan berkelanjutan dan pencemaran lingkungan di benua itu. Keterbukaan  perdagangan merusak lingkungan di mana kegagalan untuk memperhitungkan peran spesifiknya  dalam menghasilkan emisi CO dapat mengakibatkan kebijakan mitigasi emisi CO yang buruk.  Kami, oleh karena itu, merekomendasikan agar pembuat kebijakan mendorong aliran layanan  yang ramah lingkungan dan mampu menurunkan emisi CO. Efek positif dan merugikan dari  perdagangan jasa terhadap lingkungan seperti yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan  indikasi yang jelas bahwa masalah lingkungan yang timbul dari peningkatan emisi CO adalah  fenomena global murni. Dalam hal ini diperlukan perjanjian internasional dalam mengatasi  masalah emisi karbon daripada hanya mengandalkan kebijakan nasional dan regional. Efek  komposisi menurunkan lingkungan dengan meningkatkan emisi CO tetapi ketika berinteraksi  dengan keterbukaan perdagangan, hal itu mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas  lingkungan.

Penulis: Kabiru Hannafi Ibrahim, Dyah Wulan Sari, Rossanto Dwi Handoyo 

Link jurnal: Environmental Impact of Services Trade: New Evidence from African Countries

https://doi.org/10.15244/pjoes/134294

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp