Kenali Penggunaan Big Data untuk Riset Ilmu Sosial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Jawapos.com

UNAIR NEWS – Pusat Penelitian, Pengmas, Publikasi, dan Inovasi (P4I) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kelas online berseri, pada Senin (27/9). Kelas bertajuk “Penggunaan Big Data untuk Riset Ilmu Sosial” tersebut menghadirkan akademisi dari Universitas Gajah Mada, Bevaola Kusumasari, Ph.D., dan Enjat Munajat, Ph.D., sebagai pemateri pada sesi pertama, serta akademisi Universitas Airlangga (UNAIR) Imam Yuadi, Ph.D., dan Hendro Margono Ph.D., pada sesi kedua.

Dalam paparannya, Imam Yuadi, Ph.D. menyampaikan, bahwa mudahnya menemukan data menjadi sebuah pertanyaan tersendiri mengenai potensinya untuk diteliti. Big data atau dikenal sebagai mahadata merupakan kumpulan data dalam jumlah besar, yang tidak terstruktur sehingga cenderung rumit untuk dianalisa.

Dosen FISIP UNAIR tersebut mengatakan, meski rumit, namun melalui software tertentu, big data dapat dianalisis sehingga menghasilkan solusi atas masalah-masalah kompleks. Urgensi pengenalan big data dan penggunaannya tentu menjadi kemampuan yang dibutuhkan bagi seluruh sivitas akademika.

Diketahui telah banyak penelitian bidang eksakta yang menggunakan mahadata sebagai metode penelitian. “Pertanyaannya sekarang, apakah mungkin metode penelitian bidang sosial humaniora menganalisis data berupa video image, dan audio? Nah ternyata mungkin,” tuturnya.

Melalui pendekatan deep learning dan machine learning, rupanya big data dapat digunakan untuk identifikasi objek skala besar. Misalnya mengetahui perkiraan umur, gender, bahkan emosi terhadap banyak gambar manusia. “Dari data yang diambil di google, memungkinkan kita untuk menganalisis dan mengimplementasi, misalnya untuk mengarah ke psikologi atau ilmu sosial lain,” jelas Imam.

Selain identifikasi, data yang telah dianalisa melalui software diketahui dapat mengklasifikasi dan mengelompokkan ke setiap kategori. “Dengan menggunakan pendekatan machine learning, sangat mungkin bila digunakan untuk mengelompokkan data. Misalnya pada image google, dicari demonstrasi yang less violence dan more violence,” tambahnya.

Dosen departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP UNAIR tersebut juga menjelaskan bahwa proses dalam mengolah data berupa data mining, digitizing, feature extraction, dan machine learning dapat dilakukan dengan bantuan software input atau menggunakan bahasa pemrograman Phyton. Setelah data diolah, maka dapat dilakukan riset terkait dengan bidang keilmuan masing-masing termasuk riset sosial.

Ia menambahkan, melalui big data dan metode machine learning, data yang diambil bisa menjadi sangat banyak sehingga tingkat keakuratannya bisa menjadi semakin tinggi. Kemungkinan adanya bias dalam data processing pun kini dapat diminimalisir semaksimal mungkin dengan adanya copyright dan juga filterisasi keyword.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp