UNAIR NEWS – Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama dengan TopKarir menggelar Airlangga Online Career Fair (AOCF) 34th pada Senin dan Selasa (27-28/09/2021) melalui platform zoom meeting dan youtube. Acara yang terbuka untuk umum itu terdiri dari wall of career, webinar series, dan company session.
Prof. Dr. Elly Munadziroh Drg., MS.,dalam sambutannya mengungkapkan, AOCF merupakan kegiatan rutin yang diadakan setahun dua kali oleh DPKKA UNAIR dengan tujuan mewadahi para alumni UNAIR yang tengah mencari pekerjaan. Pada AOCF 34th tersebut, DPKKA bekerja sama dengan mitra untuk pertama kalinya yaitu, TopKarir.
“Kami berharap dapat bersinergi dengan baik dengan TopKarir sehingga akan meningkatkan kualitas acara dan mempermudah para alumni maupun masyarakat sekitar untuk mencari lowongan pekerjaan,” tuturnya.
Pada hari pertama, DPKKA menghadirkan tiga narasumber dalam sesi webinar yaitu, Anton Hendrianto selaku Head of People Development Culture of Bank Muamalat Indonesia and Executive Director of Muamalat Institute, Teddy career coach, Septian Surya Utama Putra selaku Team Leader BOD Executive Assistant PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), TBK. Ketiganya membawakan materi yang menarik dan dapat meningkatkan kualitas para calon pekerja baik secara soft skills maupun hard skills.
Puluhan perusahaan ikut serta dalam AOCF 34th tersebut beberapa diantaranya, PT. Asuransi Umum BCA, Harum Manis Selaras, PT. Warna-Warni Retailindo, dan masih banyak lagi. Pekerjaan yang ditawarkan juga beragam, mulai dari social media specialist, asisten pribadi, hingga staff akuntan.
Dalam pemaparan webinar bertajuk “How to Become the Talent That Industry Needs” Anton menjelaskan, untuk menjadi orang yang berbeda dan dibutuhkan oleh perusahaan, para pelamar membutuhkan SMART dan SHARP skills. Menurutnya, dua terminologi tersebut dapat mempermudah para pelamar kerja.
“Ada masing-masing sepuluh skills pada SMART dan SHARP skills yang perlu diperhatikan oleh para pelamar. SMART skills terdiri dari emotional maturity, strategic and critical thinking, multiple perspective literacy, validation, managing up, cognitive readiness, followership, adaptability, listening, dan humility,” paparnya.
Sementara itu, SHARP skills ialah optimisasi, science bases management, managerial economics, analytical reasoning, system dynamics, digital literacy, machine learning, visualisasi data, pemikiran yang statistika, dan A,B,C,D (Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud, & Big Data), tambahnya.
Anton mengungkapkan para pelamar perlu menerapkan konsep MOUNTAIN dalam meniti karir. MOUNTAIN merupakan singkatan dari Motivation, Understanding, Tailor, Adapt dan Increase.
“Butuh motivasi untuk melakukan pekerjaan, setelah mendapatkan motivasi kita pasti dapat mengerti segala kebutuhan dan kekurangan kita, kemudian tailor yaitu mengubah gaya kita sesuai dengan kebutuhan, lalu kita beradaptasi, dan meningkatkan kompetensi kita. Setelahnya, kita tidak berakhir, tetapi kita perlu menanjak fase lainnya,” tutupnya. (*)
Penulis: Alysa Intan Santika
Editor: Nuri Hermawan