Tim Pengmas FKH UNAIR Ajak Warga Pupus Olah Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak Bergizi Tinggi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim Pengmas FKH UNAIR Ajak Warga Pupus Olah Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak Bergizi Tinggi. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Pakan merupakan kebutuhan pokok dalam usaha peternakan yang kebutuhannya mencapai 70% dari biaya usaha. Pada usaha peternakan rakyat, kebutuhan pakan ternak umumnya tercukupi dengan memberikan rumput dan limbah pertanian. Masyarakat di desa Pupus mayoritas adalah petani peternak, sehingga mereka memberikan ternaknya dengan limbah pertanian yang dihasilkan dari pertanian mereka, misalnya jerami padi, rendeng kacang tanah, klobot jagung, tebon jagung, pucuk tebu, dan lain-lain.

Limbah pertanian tersebut biasanya diberikan kepada ternaknya dalam bentuk pakan kering. Selama ini, masyarakat Desa Pupus belum pernah melakukan pengolahan lain terhadap pakan yang berasal dari limbah pertanian tersebut. Limbah pertanian merupakan sumber pakan yang memiliki kandungan serat kasar yang tinggi, sehingga sulit dicerna oleh ternak. 

Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kegiatan penyuluhan pengolahan pakan ternak di Dusun Grumbul Malang, Pupus, Lembeyan, Magetan pada Sabtu (25/09/2021). Kegiatan tersebut diketuai oleh Dr. Nanik Hidayatik, drh bersama anggotanya yaitu Dr. M. Gandul Atik Y, drh., MKes, Prof. Dr. Widya Paramita L, drh., M.P, Retno Sri Wahjuni, drh., M.S dan Annise Proboningrat, drh., M.Si.

Kegiatan yang dilaksanakan di kediaman Ketua Pengmas ini dihadiri oleh 38 peserta yang terdiri dari petani, petani peternak dan perwakilan perangkat desa Pupus. Dalam sambutannya, Dr. Nanik Hidayatik, drh., berharap kegiatan ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi peternak dalam menyiapkan limbah pertanian yang merupakan potensi di Desa Pupus menjadi pakan ternak yang bergizi.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan Pengmas dari FKH UNAIR ini dapat meningkatkan wawasan kami agar tahu bagaimana cara memelihara sapi itu supaya cepat gemuk, cepat untung”, kata Bapak Sujarwo, salah satu Perangkat Desa Pupus. 

Terdapat dua materi yang disampaikan pada penyuluhan ini yaitu fermentasi limbah pertanian (HAYLASE) dan Temulawak Molasses Blok (TMB). 

Prof. Dr. Widya P. L, drh., M.P menyampaikan bahwa seperti manusia, ternak juga membutuhkan pakan yang mengandung gizi yang cukup, yang terdiri dari protein, karbohidrat, mineral dan vitamin serta memiliki rasa yang lezat. Pakan dari limbah pertanian yang telah dikeringkan dapat difermentasi untuk meningkatkan kandungan nutrisi, protein kasar dan kecernaannya. 

Selain itu, imbuhnya, pakan yang difermentasi juga lebih menyehatkan dan lebih awet disimpan sehingga bisa menjadi tabungan pakan. Beliau juga menyampaikan langkah-langkah pembuatan haylase yang menggunakan biofermentor yang bisa dipraktekkan oleh peternak.

“Sebaiknya pembuatan haylase ini dilakukan di musim pakan melimpah, sehingga nanti bisa disimpan dan digunakan saat pakan susah, kalau biasanya kita menabung uang di bank maka ini bisa disebut bank pakan”, ujar Guru Besar FKH UNAIR tersebut. 

Materi kedua yang disampaikan oleh Retno Sri Wahjuni., drh., M.S. mengenai pembuatan Temulawak Molases Blok (TMB) yang bermanfaat untuk meningkatkan pertambahan BB sapi potong. Sehingga produksi ternak menjadi optimal dan berkualitas baik karena memiliki kandungan gizi yang lengkap serta lebih aman diberikan pada ternak.

“TMB dibuat dari serbuk temulawak, tetes/molasses, dedak padi, serbuk jagung dan premix yang memiliki kandungan gizi lengkap. TMB ini lebih aman diberikan pada ternak dibandingkan UMB. Kalau UMB itu kan ada komposisi ureanya yang bisa beracun jika diberikan berlebihan, jadi TMB ini lebih aman”, tandas Dosen Senior FKH UNAIR tersebut.

Setelah materi diberikan, para peserta penyuluhan diberikan kesempatan untuk bertanya maupun berdiskusi terkait materi. Pada akhir acara, tim pengmas FKH UNAIR memberikan kuis kepada peserta, bagi yang bisa menjawab diberikan doorprize menarik.

 “Semoga tahun depan bisa kesini lagi ya Bu, supaya bisa praktek pembuatannya,” ujar salah satu peserta.

Penulis: Nanik Hidayatik, M. Gandul Atik Yuliani, Widya Paramita Lokapirnasari, Retno Sri Wahjuni, Annise Proboningrat.

Editor : Muhammad Suryadiningrat/Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp