Luaran Intervensi Telecoaching yang Dipimpin Perawat untuk Pasien dengan Gagal Jantung

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh aerzteblatt.de

Studi telah mengidentifikasi bahwa pelatihan kesehatan jarak jauh yang dipimpin perawat bermanfaat bagi kelangsungan perawatan pada pasien dengan gagal jantung. Namun, efek pembinaan jarak jauh yang dipimpin perawat tetap tidak meyakinkan di antara penelitian sebelumnya. Tinjauan ini bertujuan untuk menentukan efek telecoaching yang dipimpin perawat di antara pasien dengan gagal jantung.

Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis dan meta-analisis dari uji coba terkontrol secara acak. Studi ini dilaporkan sesuai dengan pedoman PRISMA. Tujuh database (PubMed, Embase, CINAHL, Web of Science, MEDLINE, Cochrane library dan Ovid) digunakan sebagai sumber naskah yang dikumpulkan secara elektronik hingga 20 Oktober 2020. Kriteria kelayakan adalah studi uji coba terkontrol secara acak pada pasien gagal jantung, dengan intervensi yang dipimpin oleh perawat melalui pelatihan jarak jauh. Dua penulis secara independen mengevaluasi kualitas metodologi menggunakan skala Jadad yang dimodifikasi. Perangkat lunak Meta-Analysis Komprehensif versi 3.0 dengan model efek acak digunakan untuk melakukan meta-analisis, dan tes Begg dan Egger dilakukan untuk menilai bias publikasi. Selanjutnya dilakukan analisis secara sensitivitas.

Sebanyak 12 uji coba terkontrol secara acak memenuhi kriteria kelayakan dan mewakili 1938 pasien gagal jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telecoaching yang dipimpin perawat secara signifikan meningkatkan perilaku perawatan diri pasien (SMD=.84, 95%CI [0.45-1.24], p<.001) dan peningkatan kualitas hidup (SMD=.23, 95% CI [0.06–0.39], p=0.007).

Telecoaching yang dipimpin perawat tampaknya meningkatkan perilaku perawatan diri dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan gagal jantung. Penelitian lebih lanjut perlu membangun bukti untuk intervensi telecoaching yang dipimpin perawat, termasuk memahami mekanisme tindakannya (misalnya frekuensi, komponen) dan mengidentifikasi faktor-faktor moderasinya.

Implementasi telecoaching yang dipimpin perawat dianggap membantu dalam mempromosikan kesinambungan perawatan karena merupakan intervensi yang dapat diakses dan berkelanjutan untuk meningkatkan perawatan diri dan kualitas hidup pasien.

Penulis: Ferry Efendi, S.Kep., Ns., M.Sc., Ph.D

Sumber: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/jocn.16025

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp