Lima Tips Sukses Berbisnis di Marketplace

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi materi oleh head of Acquisition Bhinneka.com, Ronni Afriandy. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sedang naik daun, berjualan di marketplace menjadi tren tersendiri bagi para pelaku bisnis. Banyaknya target pasar serta benefit lain yang ditawarkan menjadi kesempatan menggiurkan bagi pemilik bisnis. Sayangnya, kurangnya pemahaman akan optimasi toko online sering menyebabkan penjualan menjadi kurang optimal.

Ronni Afriandy, head of Acquisition Bhinneka.com, dalam Bootcamp Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Airlangga (UNAIR) membagikan kiat sukses berbisnis melalui marketplace. “Yang pertama, bisnis harus memperhatikan customer trust, karena di online begitu cepat sesuatu menjadi viral, baik itu konotasi positif maupun negatif,” jelasnya. Langkah-langkahnya adalah melengkapi profil, menunjukan foto, sertifikat, penghargaan, proses pembuatan, atau hal-hal lain yang dapat menimbulkan kepercayaan di benak konsumen.

Dalam bootcamp besutan Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) UNAIR, ia juga menjelaskan produk yang terpampang di marketplace sudah seharusnya mampu menjual dirinya sendiri. Untuk menggapai capaian itu, sebuah produk harus dipastikan unggul, baik dari sisi foto, content, value proposition, dan price.

“Karena di marketplace kita nggak punya sales promotion girl or boy, jadinya our product is our salesman. Sehingga dalam showcase-nya, kita harus menampilkan apa yang bisa engage customer. Foto yang menarik, deskripsi yang jelas, harga dan value yang ditawarkan, serta keunggulan produk dibanding toko lain,” ungkap Ronni.

Sebagai bisnis yang peka akan kebutuhan pembeli, tentunya bisnis juga harus adaptif dan fleksibel dengan permintaan pasar. “Kita harus terus berkomunikasi dengan buyer agar kita bisa mengadopsi dan mencari tahu hidden needs yang mungkin selama ini nggak pernah disampaikan,” paparnya sambil menyetujui adanya personalisasi dan kustomisasi bila diperlukan.

Dari sisi pelayanan, Ronni merasa toko online harus dapat merespon pertanyaan dari pembeli dengan cepat dan tepat, sehingga akan menaikan tingkat kemungkinan penjualan produk.

Terakhir, Ronny berpendapat bahwa umpan balik pembeli dapat membantu mengevaluasi kinerja dan perbaikan toko daring. “Nggak cuma testimoni yang positif, customer testimoni yang negatif juga penting untuk menjadi input demi perbaikan kita, baik dari sisi product, sales atau yang lain,” pungkas Ronni menutup pemaparannya.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp