Hari Pertama Kaderisasi FKM UNAIR Banyuwangi Kenalkan Departemen Gizi dan AKK

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi Tanya Jawab Bersama Mahasiswa Baru dan Pemateri Syifa’ul Lailiyah, S.KM., M.Kes). (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Hari pertama kaderisasi mahasiswa baru Prodi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU UNAIR Banyuwangi diisi dengan materi pengenalan mengenai departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) dan Gizi Kesehatan FKM UNAIR. Kaderisasi yang diberi nama Basic Training of Public Health (BToPH) tersebut dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting pada Sabtu pagi (25/09).

Untuk materi mengenai Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) dijelaskan oleh Syifa’ul Lailiyah, S.KM., M.Kes., yang merupakan salah satu dosen dari Departemen AKK di FKM UNAIR Banyuwangi.

“Jadi kalau kalian nanti di semester awal yang dipelajari terkait AKK ada administrasi dan kebijakan kesehatan. Dalam administrasi yang kita pelajari adalah manajemen yang jika dikaitkan dengan kesehatan masyarakat itulah yang akan terkait dengan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,” terangnya mengawali sesi pemaparan materi. 

Dalam AKK, imbuhnya, tidak hanya sebatas administrasi saja, tapi didalamnya masih terdapat beberapa bagian yakni organisasi, manajemen, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan hubungan antar manusia. Selain itu, dalam AKK juga penting dipelajari mengenai kebijakan kesehatan.

“Kalau kita berbicara terkait dengan pencapaian kesehatan jika tidak didukung dengan kebijakan kesehatan maka juga hasilnya tidak akan baik,” jelasnya.

Jadi, sambungnya, kebijakan kesehatan ini terkait dengan keputusan, perencanaan, dan beberapa aksi yang akan dilakukan. Termasuk juga bagaimana kesehatan menjadi prioritas dalam suatu perencanaan negara. 

Sesi berlanjut ke materi berikutnya mengenai Departemen Gizi Kesehatan yang dijelaskan oleh Septa Indra Puspikawati, S.KM., M.PH. Diawali dengan interaksi ringan dengan menanyakan pendapat mahasiswa baru mengenai materi departemen Gizi Kesehatan.

“Jadi nanti pada semester tiga kalian akan mendapatkan mata kuliah Dasar Gizi, yang mempelajari mengenai macam-macam zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, jumlah yang harus dikonsumsi supaya tidak terjadi malnutrisi, dan sebagainya,” terangnya.

Selanjutnya, sambung Septa Indra Puspikawati, S.KM., M.PH, pada semester empat ada mata kuliah Pengantar Gizi Masyarakat. Pada mata kuliah tersebut akan diberikan pemahaman mengenai keterkaitan ilmu gizi dengan kesehatan masyarakat. Melingkupi faktor-faktor penyebab suatu penyakit terkait gizi, golongan yang berisiko, serta indikator yang menentukan permasalahan gizi tersebut dapat disebut sebagai masalah kesehatan masyarakat. 

“Selain itu, kita juga mempelajari konsep-konsep mengenai usaha promotif dalam mengembangkan konsep gizi seimbang dan hidup sehat pada daur kehidupan manusia,” imbuhnya.

Berdasarkan penjelasan Septa Indra, masalah gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat sangatlah banyak. Mulai dari kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan kebutaan, kekurangan yodium, anemia pada remaja, serta masalah gizi pada balita baik kekurangan maupun kelebihan nutrisi. 

“Upaya preventif yang dilakukan haruslah memperhatikan setiap tahap kehidupan, dari balita hingga lansia. Karena di masing-masing tahap kehidupan tersebut ada masalah gizi. Nah, kita harus memahami permasalahan dan upaya preventif apa yang harus dilakukan,” pungkasnya.

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp