Sebagian besar remaja putri merasa tidak puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki walaupun IMT (Indeks Massa Tubuh) sudah tergolong dalam kategori ideal bahkan kurus. Fenomena ini disebabkan oleh besarnya tekanan sosial yang menuntut seseorang tampil langsing dan kurus. Remaja perempuan dengan gangguan makan memiliki risiko kematian 12 kali lebih tinggi dibandingkan teman sebayanya yang tidak menderita gangguan makan. Di Indonesia sebanyak 12-22% wanita usia 15-29 tahun menderita defisiensi energi kronis diduga akibat gangguan makan. Gangguan makan ini dapat disebabkan oleh beberapa persepsi yang salah, seperti persepsi bahwa tubuh yang kurus adalah bentuk tubuh yang ideal bagi remaja perempuan, sehingga memicu remaja melakukan berbagai upaya untuk menurunkan berat badan secara instan.
Ketidakpuasan diri mendorong remaja wanita untuk mengubah bentuk badan serta melakukan upaya penurunan berat badan dengan melakukan diet. Metode penurunan berat badan yang dilakukan remaja perempuan rata-rata tidak sehat atau biasa disebut fad diets. Padahal penerapan pola makan yang baik yang disesuaikan dengan kecukupan zat gizi harian dapat mempertahankan atau menurunkan berat badan secara berkala.
Berangkat dari keprihatinan akan banyaknya tren diet yang tidak sehat pada kalangan remaja maka diperlukan peningkatan pengetahuan tentang diet yang sehat terutama jika ingin melakukan penurunan berat badan atau weight loss diet. Untuk itu Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang difokuskan untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perspektif terkait weight loss diet yang benar sehingga remaja perempuan tidak lagi mengikuti trend diet yang salah. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan edukasi bagi remaja perempuan agar dapat menerapkan pola diet yang sehat apabila ingin menjaga bentuk tubuh ideal melalui media online/daring dengan mengadakan webinar, dan instagram live.
Kegiaran pengabdian masyarakat yang diselenggarakan Departemen Gizi ini bekerja sama dengan @ahligiziid, @askyourdietitian.id, dan @dietbaik.id. Kegiatan ini juga turut mengundang siswa dan siswi dari SMAN 1 Leuwisadeng dan SMKN 5 Surabaya. Kegiatan pengabdian masyarakat dibagi menjadi tiga rangkaian, yakni dua kali webinar dan satu kali Instagram Live. Dalam webinar pertama yang mengusung tema Weight Loss Diet Sehat Untuk Remaja dibawakan oleh Rian Diana S.P., M.Si, Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc., dan Dominikus Raditya Atmaka, S.Gz., M.PH. Mengutip pembahasan Qonita, weight loss diet untuk remaja membutuhkan strategi yang tepat mengingat masih dibutuhkan energi dan zat gizi yang memadai untuk mencapai berat badan ideal dimasa pertumbuhan remaja.
Dalam webinar kedua yang bertajuk Melawan Mitos dan Mispersepsi Weight Loss Diet, Stefania Widya Setyaningtyas, S.Gz., M.PH., Nila Reswari Haryana, S.Gz., M.Si., dan Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz., M.Si menyampaikan apa saja kesalahan dalam penurunan berat badan dalam masa remaja untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Dalam webinar kedua ini, Nila menyampaikan bahwa banyak remaja yang terjebak dalam diet yang salah, atau sering disebut fad diet sehingga remaja perlu mengetahui bagaimana cara mengatur berat badan saat remaja.
Selain mengadakan webinar, tim pengabdian masyarakat juga mengadakan Instagram Live dengan tema Bincang Santai tentang Weight Loss Diet. Dalam Instagram Live ini, sebanyak lebih dari 70 orang partisipan dengan aktif bertanya mengenai kesalahan dalam diet, pengalaman diet, dan mitos-mitos diet yang beredar di masyarakat. Dengan diadakannya sejumlah rangkaian kegiatan masyarakat dengan tema Weight Loss Diet pada remaja diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menerapkan pola diet terutama pada remaja mengingat masih dibutuhkannya energi dan zat gizi yang cukup untuk masa pertumbuhan.
Penulis: Dominikus Raditya Atmaka, S.Gz., M.PH.