UNAIR NEWS – Pada saat sekarang dalam dunia eichar terdapat trend baru yaitu curriculum vitae (CV) ATS. Applicant Tracking System (ATS) sudah digunakan oleh beberapa perusahan untuk menyaring CV pelamar kerja yang masuk di perusahaan. Adanya sistem ini para pelamar kerja perlu membuat CV yang ramah ATS sehingga bisa lolos tahap seleksi CV.
Menyela sedikit waktu, jika anda ingin download office 2016 bisa langsung mengunjungi link yang terlampir.
Alumnus Universitas Airlangga (UNAIR) saat mengisi acara pelatihan karir yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) membagikan cara menulis CV yang ramah ATS. Pelatihan karir dengan materi “Winning Your Future Career” menghadirkan Restu Bagus Wicaksono selaku Founder and Chief Eecutive Officer dari Karircare Indonesia.
Cak Tu panggilan akrabnya menjelaskan bahwa CV ATS adalah CV yang mengikuti aturan standar format ATS. Fungsi dari ATS ini sendiri adalah untuk menyaring secara otomatis CV yang masuk ke e-mail perusahaan. Sehingga tidak perlu tenaga manusia untuk menyaring ratusan atau bahakan ribuan CV yang masuk.
“Perusahaan sudah install sistem tersebut dan nanti semua CV yang masuk ke email lamaran mereka itu secara otomatis akan disaring atau difilter oleh sistemnya tanpa dilihat oleh eichar lagi. Misalnya ada 1000 CV yang masuk itu ATS akan memfilter CV yang sesuai dengan requirements, keyword, dan lain-lain yang ujung-ujungnya nanti hanya 100 atau 200 CV yang lolos,” jelasnya.
6 Ciri
Selanjutnya Cak Tu menjelaskan standar yang perlu dipenuhi saat membuat CV ATS. Standar yang dijadikan sebagai acuan dalam CV ATS tedapat enam hal. Pertama, jenis file yaitu bisa pdf atau word. Kedua, hindari template dengan desain mencolok. Ketiga, gunakan tulisan dengan format formal sperti arial, helvetival, atau times new roman. Keempat, ukuran font 11 dengan spasi 1. Kelima, menyisipkan bullet poin atau numbering. Dan keenam, mengotimalkan penggunaan kata kunci.
“Kalo kita ngomongin ATS ini hampir saya bisa pastikan 90-95 persen sama dari semua orang yang sharing mengenai CV ATS karena ATS ini sistem, ya. Sekarang support system atau software ATS ini memang belum banyak jadi pada dasarnya algoritma yang dipakai juga kurang lebih sama yaitu enam poin yang digunakan sebagai acuan,” jelas Founder dan CEO Karircare Indonesia itu.
Pada akhir Cak Tu juga menyampaikan do’s and dont’s saat membuat CV. Pertama, meletakkan informasi yang relevan dengan perusahan yang akan dilamar dan tidak menuliskan semua pengalaman atau kemampuan. Dan kedua, lebih banyak menuliskan achievement dari pada job desc. (*)
Penulis: Wiji Astutik
Editor: Binti Q. Masruroh