Kepemimpinan Islami dan Pemasaran Internal: Bukti dari Perbankan Islam

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh businessnews.co.id

Tingginya pertumbuhan penduduk Muslim di dunia mengiringi pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang yang mayoritas penduduknya beragama Islam, termasuk Indonesia. Perkembangan perbankan syariah menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan aset yang tinggi, pembiayaan yang disalurkan dan dana pihak ketiga. Namun, pangsa pasar perbankan syariah hanya mampu menguasai 5,94%, sisanya dikuasai oleh bank konvensional. Tantangan yang masih dihadapi perbankan syariah secara internal adalah upaya peningkatan daya saing melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, permodalan, pelayanan dan efisiensi, serta mengurangi peningkatan pembiayaan tidak lancar. Sedangkan tantangan eksternal terkait regulasi yang kondusif, pengendalian gejolak ekonomi makro, dan stabilitas keamanan dalam negeri yang terkendali (www.bi.go.id).

Aset lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar dolar AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per tahun. (www.bi.go.id). Kinerja ini tidak terlepas dari upaya manajemen menerapkan kepemimpinan syariah dan strategi pemasaran internal di Perbankan Syariah yang diteladani Nabi. Hampir semua teori kepemimpinan yang dibahas oleh para ilmuwan Barat ada pada Nabi Muhammad sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, QS. al-Qolam: 4, artinya: Dan sesungguhnya kamu Muhammad benar-benar berada dalam akhlak yang sangat mulia. Dengan demikian, penelitian ini dimaksudkan untuk mengenalkan dan mendalami kepemimpinan Islam yang berfungsi untuk mensejahterakan bumi, termasuk memimpin anak buahnya untuk dapat bersamanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.

Kepemimpinan Islam

Tobroni (2015) berpendapat bahwa kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang mampu menginspirasi, membangkitkan, mempengaruhi dan menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, kasih sayang dan penerapan nilai-nilai dan sifat-sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan, proses budaya dan perilaku kepemimpinan. Konsep kepemimpinan spiritual merupakan konsep kepemimpinan universal yang adaptif untuk menjawab tantangan zaman abad 21 yang kondisional pada perubahan, yang tidak dijawab oleh kepemimpinan organisasi saat ini (Sureskiarti, 2015). Tuhan adalah pemimpin sejati yang mengilhami, mempengaruhi, melayani dan menggerakkan hati nurani hamba-Nya dengan sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. Oleh karena itu kepemimpinan spiritual disebut juga kepemimpinan berdasarkan etika agama dan kecerdasan spiritual, berdasarkan iman dan hati nurani. Dalam penelitian ini, kepemimpinan Islam dipelajari.

Pemasaran Internal

Kotler dan Armstrong (1996: 658) menyatakan bahwa pemasaran internal dapat memotivasi karyawan untuk bekerja sebagai tim yang berkomitmen untuk memberikan layanan yang unggul. Sedangkan pemasaran interaktif dapat berperan dalam mengajarkan karyawan untuk berinteraksi dengan pelanggannya dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abi Ya’la (Yahya bin Syarifuddin an-Nawawi, Hadits Arba’in nomor 17, dalam Hafidhuddin dan Tanjung, 2003: 2), Rasulullah SAW. bersabda, artinya: “Allah Maha Tinggi mewajibkan kita untuk menerapkan ihsan dalam segala hal” (HR. Muslim). Kata ihsan berarti “melakukan sesuatu secara optimal dan optimal”. Oleh karena itu, setiap individu muslim melakukan segala sesuatu mulai dari hal kecil hingga hal besar, harus dilakukan secara optimal, baik, benar dan lengkap. Begitu juga dengan seorang pemasar, dalam membuat produk untuk menawarkan produk ke tangan pelanggan, harus dilakukan dengan baik dan benar. Islam mengajarkan bahwa jika ingin memberikan hasil usaha yang baik berupa barang atau jasa/jasa harus memberikan kualitas (unggul), jangan memberikan kualitas buruk atau tidak kepada orang lain.

Kinerja karyawan

Ilyas (1993) mengatakan bahwa kinerja adalah perilaku manusia dalam suatu organisasi yang memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan guna mencapai hasil yang diinginkan. Hasibuan (2005:87) menyatakan bahwa pengukuran kinerja pegawai dapat meliputi kedisiplinan, loyalitas, hasil kerja, kejujuran, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, inisiatif, keterampilan, dan tanggung jawab pegawai tersebut. Dalam perspektif Islam, ummat telah diajarkan untuk selalu mengevaluasi apa yang telah dilakukan hari ini sebagai dasar aktivitas di hari berikutnya dan setiap manusia selalu dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya seperti yang diperintahkan dalam Alquran Surah Hasyr ayat 18 dan al-Muddastsir ayat 38 dengan maksud agar manusia memiliki kinerja individu yang lebih baik; Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang dikerjakannya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr (59: 18) (Kementerian Agama RI, 2011)

Kesejahteraan karyawan

Kehidupan ekonomi sebagai salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan kemuliaan dan kebahagiaan (falah) atau biasa disebut kesejahteraan. Kesejahteraan manusia harus dicapai dengan berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang diimplementasikan dalam kesatuan antara keyakinan (iman), perbuatan (perbuatan baik), dan akhlak (akhlakul karimah). Allah Ta’ala berfirman dalam QS. an-Nahl [16]: 97, artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami akan memberinya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya Kami akan membalas mereka dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. “(Kementerian Agama RI, 2011). Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Ta’ala memberikan hidayah kepada manusia bahwa perbuatan dalam kehidupan ekonomi (amal) harus didasarkan pada apa yang diyakini kebenarannya menurut syari’ah (iman) dan perbuatan atau perbuatan (amal) tersebut tidak bertentangan. dengan nilai moral sosial (akhlaq) dimana kepemilikan pribadi (self-interest), tidak serakah, tidak materialistis, tidak monopolistik dan tidak merampas hak dan usaha orang lain

Metode dan Hasil

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai Bank Syariah di Indonesia yang telah beroperasi selama lima belas tahun yang lalu. Jumlah sampel yang diteliti adalah 107 karyawan pada Bank Syariah yang telah beroperasi sejak sepuluh tahun yang lalu, karena Bank Syariah telah memiliki kelangsungan usaha yang layak dan telah menerbitkan laporan keuangan berkala dengan baik. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui kinerja dalam melakukan kegiatan pemasaran yang dihasilkan dan kesejahteraan yang telah diterima oleh karyawan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Saturated Sampling. Pengambilan sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel jika semua anggota populasi yang memenuhi kriteria digunakan sebagai sampel. Istilah lain untuk sampel jenuh adalah sensus. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik partial least square (PLS).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemasaran internal dan kepemimpinan Islami berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja karyawan mempengaruhi kesejahteraan karyawan. Pemasaran internal tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan karyawan pada bank syariah. Kepemimpinan Islam berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan karyawan pada Bank Umum Syariah. Manajemen Bank Umum Syariah di Jawa Timur harus terus mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya memahami kandungan Al-Qur’an dan as-Sunnah terutama yang terkait dengan praktik pemasaran internal, kepemimpinan Islami, kinerja karyawan dan kesejahteraan karyawan serta penerapan nilai-nilai Islam di perusahaan. pengelolaan.

Penulis: Dr. Ririn Tri Ratnasari, SE., M.Si.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://rigeo.org/submit-a-menuscript/index.php/submission/article/view/433

Ratnasari, Ririn Tri. (2021). Islamic Leadership and Internal Marketing: Evidence from Islamic Banking. Review of International Geographical Education (RIGEO), 11(4), 407-417. https://doi.org/10.48047/rigeo.11.04.37

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp