Aloe Vera dan Centella Asiatica untuk Menjaga Fungsi Sawar Kulit pada Pembatik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari Posmetro Padang

Batik Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang diakui oleh masyarakat dunia. Batik dideklarasikan sebagai warisan kekayaan dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Salah satu batik yang terkenal di Indonesia karena memiliki ciri khas yang unik adalah batik Madura. Banyak rumah industri di Madura yang masih memegang teguh proses pembuatannya secara tradisional, salah satunya di Tanjung Bumi, Bangkalan. Batik Tanjung Bumi menggunakan warna-warna yang cantik, yang diproses secara tradisonal, tanpa mesin.

Dengan semakin terkenalnya batik di kancah internasional, produksi batik semakin meningkat. Hal ini membawa dampak positif pada perekonomian di desa pembatik. Namun, hal ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya dermatitis kontak pada pekerja, yang dapat menurunkan produktivitas pembatik. Penggunaan pewarna alami yang mulai menurun, dan penggunaan warna sintetis yang lebih mudah didapat dan lebih murah, meningkatkan risiko paparan terhadap bahan alergen. Kulit pembatik akan terpapar dengan bahan alergen ini setiap hari, terutama pada pembatik yang bekerja sebagai pencelup. Kulit yang kontak dengan bahan alergen ini dapat menyebabkan reaksi radang, serta berpotensi untuk menimbulkan efek samping infeksi sekunder bila tidak segera ditangani.

Angka kejadian dermatitis kontak akibat kerja bervariasi pada beberapa negara. Di negara berkembang, terdapat 50-190 kasus penyakit akibat kerja per 100.000 pekerja tiap tahunnya, dengan dermatitis kontak sebanyak 90-95% di antaranya. Di Indonesia, dermatitis kontak merupakan 97% dari 389 kasus penyakit akibat kerja, yang terdiri dari petani, penata rambut, pekerja bangunan, serta pekerja tekstil termasuk pembatik. Yogyakarta sebagai salah satu pusat batik menunjukkan angka kejadian dermatitis kontak adalah sebanyak 58,6% dari keseluruhan pembatik do sentra batik Lawean.

Pencegahan dermatitis kontak pada pembatik ini, perlu mendapatkan perhatian khusus demi menjaga kualitas hidup pembatik. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya dermatitis kontak pada pembatik adalah dengan menjaga fungsi sawar kulit. Hal ini dapat diwujudkan dengan penggunaan pelembap. Pelembab yang baik adalah pelembap yang mengandung bahan yang mudah didapatkan di masyarakat serta mempunyai efektifitas yang baik dalam menjaga fungsi sawar kulit. Salah satu bahan yang dapat berfungsi untuk menjaga fungsi sawar kulit adalah pelembap yang mengandung Aloe vera dan Centella asiatica.

Aloe vera mengandung mukopolisakarida yang dapat melembutkan kulit, menghaluskan kulit yang keras, serta berperan sebagai astringent untuk mengecilkan pori-pori kulit. Aloe vera mempunyai efek melembabkan kulit, memberikan efek cooling, sehingga individu yang menggunakannya akan merasa nyaman saat menggunakannya. Sedangkan Centella asiatica mengandung triterpenoid saponins, yang berperan sebagai anti oksidan,  yang dapat melindungi kulit dari radikal bebas.

Selain bahan aktif di dalam pelembap, hal penting yang harus diperhatikan adalah cara penggunaan pelembap yang baik. Edukasi mengenai penggunaan pelembap yang benar harus diberikan kepada para pembatik, agar meningkatkan efektifitas pelembap dalam pencegahan dermatitis kontak. Pelembap akan berfungsi secara optimal dengan waktu dan cara yang sesuai. Pelembap sebaiknya digunakan setelah mandi, setidaknya 2 kali dalam sehari. Penggunaan sabun yang sesuai, yang tidak bersifat terlalu basa, juga akan membantu menjaga fungsi sawar kulit pada pembatik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelembap yang mengandung Aloe vera dan Centella asiatica dapat memperbaiki fungsi sawar kulit dengan menjaga kandungan air dalam kulit, meningkatkan hidrasi (kandungan air) di dalam lapisan kulit, dan menurunkan pH kulit pada pembatik. Perbaikan fungsi sawar kulit dengan penggunaan pelembap yang mengandung Aloe vera dan Centella asiatica pada pembatik ini dapat menurunkan risiko terjadinya dermatitis kontak, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pembatik. Pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produksi batik kebangaan bangsa sebagai salah satu budaya identitas bangsa indonesia.

Penulis: Dr.Damayanti,dr.,Sp.KK(K)

Informasi lengkap dari artikel ini dapat dilihat di :

https://doi.org/10.37506/ijfmt.v15i3.15731

The Role of Aloe vera and Centella asiatica to the Improvement of Skin Barrier Function in Indonesian Batik Workers. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology 2021, 15 (3).

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp