Profil Mutasi Genetik gyrA Isolat Klinik Escherichia coli yang Resisten terhadap Levofloksasin

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Food Safety News

Berdasarkan laporan WHO kurang lebih 15% pasien yang dirawat mengalami infeksi nosokomial. Infeksi ini berperan dalam menyebabkan kematian, yaitu angka kejadiannya di negara maju mencapai 3,5%-12% kejadian dan di negara berkembang akan lebih besar. Salah satu bakteri penyebab infeksi nosokomial yaitu Escherichia coli. Levofloksasin merupakan salah satu antibiotik golongan fluorokuinolon yang ber- spektrum luas yang bekerja efektif terhadap Escherichia coli. Namun angka resistensi levofloksasin ditemukan terus meningkat dari tahun ke tahun sejak banyaknya digunakan obat ini. Mekanisme resistensi levofloksasin terjadi karena adanya mutasi pada satu atau lebih gen topoisomerase tipe-II. Adanya dugaan resistensi kuman ini terhadap levofloksasin di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya dilakukan penelitian   untuk mengidentifikasi mutasi genetik gen gyrA pada Echerichia coli yang resisten terhadap levofloksasin.

Pada penelitian ini dilakukan uji sensitifitas dari Escherichia coli yang ditentukan menggunakan metode disk difusi. Selanjutnya juga dilakukan pula pengujian menggunakan metode PCR (Polymerase chain reaction) dan sekuensing yang digunakan untuk mengidentifikasi mutasi pada gen gyrA. Hasil uji sensitifitas 10 isolat menunjukkan semua isolat telah mengalami resistensi dengan diperkuat lagi dari hasil homologi gen gyrA yang menunjukkan terjadinya perubahan urutan  asam amino. Namun dimungkinkan juga terjadi mekanisme lain yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi. Mekanisme tersebut adalah adanya perubahan penetrasi obat yang disebabkan oleh adanya mekanisme efluks yang memompa obat keluar dari sel dan resistensi perantara plasmid.

Dari total 10 isolat yang diteliti  analisis sekuensing nukleotidanya menunjukkan hasil mutasi terjadi pada daerah QRDR pada posisi Ser83àLeu sebanyak 100% dan Asp87àAsn sebanyak 100%. Selain itu juga terdapat silent mutation pada kodon Val85, Arg91, Ser111, Thr123. Keseluruhan sampel mengalami 6 kodon yang mengalami mutasi kecuali satu sampel yaitu sampel nomor 5 yang hanya memiliki 3 kodon mutasi. Mutasi pada gen gyrA menyebabkan terjadinya peristiwa resistensi bakteri Escherichia coli terhadap levofloksasin dimana mutasi ganda dapat menyebabkan terjadinya mutasi 10 kali lipat dibandingkan dengan mutasi tunggal. Selain itu juga silent mutation juga dimungkinkan memiliki peranan dalam terjadinya resisten pada bakteri Escherichia coli. 

Penulis: Alifia Risma,Suharjono, dan Kuntaman

Link Jurnal: https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/jbcpp-2020-0445/html

Journal of Basic and Clinical Physiology and Pharmacology SCOPUS Q3

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp