UNAIR NEWS – The International Conference of Postgraduate School (ICPS) kembali memukul gongnya pada Rabu (8/9/2021). Memasuki tahun kelima, ICPS 2021 mengangkat tema Managing New Normality: Multidisciplinary Research in The Post Pandemic Time. Konferensi yang digelar oleh Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Research Synergy Institute itupun berhasil menarik animo setidaknya 118 peserta dari 12 negara.
Ketua ICPS 2021 Dr. Nuri Herachwati, Dra., Ec., M.Si., M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa terdapat 123 artikel dari negara Indonesia, Taiwan, Amerika Serikat, dan Timor Leste yang akan mempresentasikan ide dan penelitiannya. Penilaian pun akan dilakukan oleh 20 juri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Jepang.
Sementara itu Direktur SPS UNAIR Prof. Badri Munir Sukoco, MBA., Ph.D menyampaikan peran penting ICPS untuk menstimulasi munculnya solusi-solusi multidisiplin dalam menghadapi situasi post-pandemi.
“Pandemi membawa banyak perubahan dan kontradiksi terhadap isu multidimensional, maka sudah seharusnya kita menghadapinya dengan solusi multidisiplin, yang salah satunya didapat dalam ICPS 2021,” jelasnya.
Pada sisi lain, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., M.T., Ak., CMA yang juga turut hadir menyampaikan peran institusi pendidikan untuk mendorong inovasi dan riset dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. “Kehadiran sumber daya manusia yang produktif sangat penting untuk mengatasi krisis dan menghadirkan solusi yang applicable dalam situasi pandemi,” papar Prof. Nasih.
Rangkaian sambutan itupun ditutup oleh Founder Research Synergy Foundation Dr. Hendrawati Dwi Mulyaningsih yang menyoroti pentingnya ekosistem riset global melalui publikasi-publikasi ilmiah. Dengan adanya ICPS 2021 yang bekerja sama dengan Research Synergy Foundation, diharapkan para akademisi lintas negara mampu bertukar pikiran dan pendapat melalui artikel yang dipresentasikan.
Usia pembukaan, ICPS 2021 pun dilanjutkan dengan sesi presentasi yang tersebar dari 12 Zoom session dan akan terus digelar hingga Kamis (9/9/2021). Digelar sepenuhnya secara virtual, konferensi yang telah hadir sejak tahun 2017 tersebut turut berkolaborasi dengan Universitas Mulawarman, UIN Syarif Hidayatullah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung sebagai co-host. Acara itupun dihadiri oleh berbagai peserta mulai dari Indonesia, Brunei, Jerman, India, Pakistan, Nigeria, Filipina, Timor Leste, Malaysia, Kamboja, Amerika Serikat, hingga Sri Lanka. (*)
Penulis: Intang Arifia
Editor: Binti Q. Masruroh
