Program pemerintah Indonesia terkait pemberdayaan petani tambak khususnya di desa dilakukan untuk tujuan meningkatkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada agar lebih berkembang, membantu proses kemajuan desa, dan meningkatkan taraf hidup, serta kesejahteraan masyarakatnya. Upaya yang dapat dilakukan di antaranya adalah dengan menciptakan kerjasama antara perguruan tinggi dengan kepala desa, salah satunya dalam bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas). Sudah bukan rahasia lagi kalau tugas utama dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi harus dilaksanakan dengan baik. Selain menyelenggarakan proses pendidikan, juga melakukan penelitian yang hasilnya diinformasikan, diterapkan, dan bermanfaat untuk masyarakat.
Kegiatan Pengmas tersebut telah dilakukan oleh para dosen yang bekerjasama dengan mahasiswa dan para alumni dari Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga dengan menerapkan ide kreatif untuk mencarikan solusi dalam meningkatkan keberdayaan petani tambak di Desa Dukuh Tunggal, Glagah-Lamongan. Sasaran dalam program pemberdayaan masyarakat di masa pandemi covid-19 melalui pengenalan pakan suplemen yang mengandung bakteri probiotik sebagai pendamping pakan utama untuk ikan yang sedang dibudidaya di daerah Lamongan.
Berdasarkan letak geografisnya, dalam satu tahun petambak di Lamongan mempunyai dua kegiatan yang berkesinambungan, yaitu bertani menanam padi dan budidaya perikanan. Kegiatan ini dipengaruhi oleh ketersediaan air tawar yang keberadaannya dipengaruhi tergantung pada musim (kemarau dan hujan). Pada musim kemarau, ketersediaan air tawar sangat langka sedangkan air tawar berlimpah pada musim hujan. Berdasarkan kondisi seperti ini membuat petambak lebih kreatif dalam menentukan waktu yang tepat untuk budidaya perikanan untuk menghindari gagal panen raya perikanan.
Terkait dengan keterbatasan waktu untuk budidaya perikanan, masalah yang dihadapi para petambak pada umumnya adalah kegagalan pada saat pemeliharaan. Dimana bibit ikan diambil dari lain daerah, sehingga perlu adaptasi untuk penyesuaian dengan perairan di Lamongan. Selain itu kualitas perairan yang berasal dari sungai diduga juga terkontaminasi oleh bahan pencemar yang berasal dari aktivitas manusiayang akan mempengaruhi kualitas perikanan. Ikan yang hidup diperairan tercemar menjadi tidak sehat, daya tahan tubuh menurun, nafsu makan menurun, sehingga mudah terserang berbagai penyakit seperti parasit, bakteri patogen, atau penyakit lainnya.
Salah satu alternatif sebagai solusi untuk membantu para petambak dengan memberikan informasi tentang pakan suplemen. Pada kegiatan Pengmas di Lamongan, dikenalkan pakan suplemen probiotik untuk menurunkan dampak yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang masuk ke dalam tubuh ikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa bahan yang menyebabkan pencemaran di perairan di antaranya adalah logam berat, detergen, dan mikroplastik. Mikroplastik merupakan partikel-partikel yang sangat kecil berasal dari proses penguraian bahan dari plastik. Di perairan, bahan plastik (dari botol dan kantong plastik, dll.) berasal dari sampah plastik yang dibuang secara sembarangan di sungai. Secara perlahan-lahan tetapi pasti sampah plastik ini terurai oleh sinar ultas violet matahari menjadi partikel-partikel kecil (disebut mikroplastik). Pertikel mikroplastik yang secara tidak langsung termakan oleh ikan akan terakumulasi dalam insang dan juga daging ikan. Hal ini membahayakan jika ikan yang mengandung mikroplastik dikonsumsi oleh masyarakat, karena mikroplastik bersifat “racun” bagi tubuh.
Pemberian pakan suplemen pada ikan dianjurkan ketika air sebagai media hidupnya mengalami pencemaran atau tidak. Penambahan suplemen yang mengandung probiotik dapat menetralkan racun yang ada di dalam tubuh ikan. Konsorsium bakteri probiotik dapat menetralkan bahan beracun menjadi bahan yang tidak beracun. Konsorsium bakteri ini juga dapat mengurani sifat racun logam berat melalui mekanisme penyerapan, enzimatis, atau melalui pembentukan ikatan logam berat di dalam selnya. Dengan demikian, probiotik yang ditambahkan pada pakan utama dapat menekan pertumbuhan bakteri “jahat” di usus ikan dengan membuat lingkungan di sekitarnya menjadi lebih asam.
Konsorsium bakteri penyusun probiotik dalam kegiatan Pengmas ini disediakan dalam bentuk larutan. Satu mililiter larutan probiotik (sebagai stok) mengandung berjuta-juta bakteri asam laktat. Sebelum digunakan sebagai pakan suplemen, terlebih dahulu diencerkan dengan larutan yang mengandung molase atau jika tidak ada molase dapat menggunakan gula pasir 5% dengan perbandingan 1:100 liter. Setelah itu, larutan probiotik digunakan sebagai pakan suplemen dengan cara mencampurkan ke pakan utama. Campuran yang dianjurkan adalah satu liter larutan probiotik untuk 10 kg pakan. Dari 100 liter hasil pengenceran sebagian (misalnya 1 liter) dapat disimpan sebagai stater untuk kemudian hari dapat diencerkan lagi dengan perbandingan yang sama dan sebagian lainnya (99 liter) dicampurkan pada pakan utama sebagai pakan suplemen. Batas maksimal pengenceran yang dapat dilakukan hanya dua-tiga kali, setelah itu kemampuan bakteri probiotik akan mengalami penurunan dan tidak efektif lagi sebagai pakan suplemen. Larutan yang mengandung probiotik dapat disimpan ditempat sejuk dan bertahan hingga berbulan bulan dalam larutan yang mengandung molase atau gula. Sedangkan pakan suplemen (pakan utama yang telah dicampur probiotik) setelah dikeringanginkan dapat bertahan hingga 50 hari. Dengan demikian pemakaian pakan suplemen yang mengandung probiotik di tambak atau kolam dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan, serta kesejateraan masyarakat di Lamongan di masa pandemi dapat tercapai dan menjadi solusi menuju panen raya untuk sektor perikanan.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Pimpinan Fakultas Sains dan Teknologi Unair; Kepala Desa Dukuh Tunggal, Glagah-Lamongan bapak Zakaria; Perwakilan dari Dinas Peikanan Lamongan; Bapak/ibu dosen (Hari Soepriandono, S.Si., M.Si; Manikya Pramudya, S.Si., M.Si; Drs. Agus Supriyanto, M.Si); serta para mahasiswa S1 dan S2 Biologi juga para alumni, FST, Unair yang telah membantu terlaksananya Pengmas sehingga berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar.
Penulis: Dr. Alfiah Hayati (Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga)