Penutupan PKKMB, Rektor: Mahasiswa Harus Menjadi Pembelajar Mandiri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Gelaran Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021 Universitas Airlangga (UNAIR) mencapai puncak dengan diselenggarakannya kegiatan Abhiseka Amerta pada Minggu (5/9/2021). Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak turut hadir memberikan sambutan sekaligus menutup rangkaian PKKMB UNAIR 2021.

Pada awal sambutan, Prof. Nasih mengucapkan selamat kepada para Ksatria Muda Airlangga yang telah sukses mengikuti PKKMB dengan sepenuh hati. Menurutnya, PKKMB merupakan media yang diberikan UNAIR untuk menyiapkan mahasiswa baru menjadi Ksatria Muda Airlangga yang sesungguhnya.

“PKKMB merupakan wahana yang sangat strategis dan dalam beberapa penelitian membuktikan bahwa mereka yang mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menjadi mahasiswa, tingkat kelulusannya menjadi sangat tinggi,” jelasnya.

Tiga Output

Prof. Nasih memaparkan bahwa ada tiga output dan outcome dari PKKMB yang didorong untuk mengevaluasi diri mahasiswa baru UNAIR 2021. Pertama, PKKMB mengajak dan mendorong mahasiswa baru untuk menjadi pembelajar yang mandiri.

“Belajar adalah kebutuhan yang mendasar, muncul harus dari lubuk hati terdalam. Outcome tersebut sangat penting untuk dievaluasi,” tuturnya.

Selama menempuh perkuliahan di perguruan tinggi, tidak sekadar seberapa besar daya serap mahasiswa terhadap materi yang diberikan dosen, namun ada banyak outcome yang lain. Mahasiswa tidak hanya sekadar mendengarkan yang disampaikan dosen, membaca buku wajib, tetapi kreativitas dalam pembelajaran sangat diperlukan.

Kedua, PKKMB akan mendorong mahasiswa baru untuk membuka jejaring dalam berorganisasi, baik organisasi secara formal maupun informal. Tujuannya adalah membangun jejaring di antara mahasiswa baru agar membentuk suatu ikatan yang terangkai satu sama lain.

“Melalui PKKMB ini, saya yakin potensi Anda (mahasiswa baru, Red) didorong agar bisa saling mengenal dan memperluas wawasan, membangun jejaring sosial, saling membantu hingga akhirnya dapat mencapai tujuan akhir yang sama,” ungkapnya.

Rektor UNAIR Prof Moh Nasih

Mahasiswa yang memiliki kesadaran untuk membangun kelompok akan menjadi daya dorong bagi mahasiswa untuk lebih berhasil di kemudian hari. Jika mahasiswa hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (biasa disebut untuk mahasiswa yang kuliah-pulang-kuliah-pulang), tidak banyak wawasan mahasiswa yang akan terbuka, kemungkinan untuk gagal menuntaskan studi juga sangat tinggi.

“Kehidupan mahasiswa sesungguhnya adalah berorganisasi baik formal maupun informal. Saya ingin Anda semua untuk tetap berada di kelompok-kelompok kecil tertentu, jangan ada satupun mahasiswa UNAIR yang tidak memiliki teman,” imbuhnya.

Outcome ketiga ketiga adalah meningkatkan kepedulian mahasiswa akan nasib sesama manusia, nasib bangsa dan kondisi lingkungan. Kepedulian tersebut menjadi salah satu bagian yang harus ditumbuhkembangkan.

Dalam dua hari kemarin, UNAIR menduduki trending topic di Twitter yang juga menjadi bagian dari kepedulian agar Vaksin Merah Putih yang dikembangkan UNAIR bisa lebih dikenal. Prof. Nasih sangat mengapresiasi ikhtiar-ikhtiar mahasiswa baru dan panitia PKKMB 2021.

Berkat usaha tersebut, Vaksin Merah Putih ke depannya akan mengalami percepatan-percepatan karena puluhan ribu orang mendorong dan mendukung akan kebaikan vaksin Merah Putih yang digagas UNAIR. Di perkuliahan, aspek kepedulian ini akan terus didorong.

“Mereka yang paling tinggi derajatnya adalah mereka yang memberikan manfaat sebanyak banyaknya bagi kehidupan umat manusia, bukan hanya diri sendiri,” tutupnya.  (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp