Pentingnya Tingkat Pengetahuan Etiologi dan Pencegahan Covid-19 pada Mahasiswa untuk Menangkal Hoaks

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Media Indonesia

Kaum muda menjadi sumber daya potensial untuk mendorong kebijakan yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Indonesia. Mahasiswa sebagai kaum muda memiliki kesempatan untuk menciptakan enabling environment dalam situasi darurat kesehatan. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak penyebaran penyakit COVID-19 dengan kasus penularan yang cukup tinggi. World Health Organization (WHO) secara resmi telah menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global pada tanggal 9 Maret 2020 (Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2020 ). Tercatat pada awal bulan maret 2020, tercatat 2 pasien positif COVID-19 telah diumumkan oleh pemerintah. Data yang diumumkan dari awal maret menjadi semakin meningkat signifikan di beberapa provinsi di Indonesia hingga April 2020. Data COVID-19 mulai dari bulan maret-April 2020 tercatat sebanyak 10.117 pasien positif, 792 (7,83%) pasien meninggal dan hanya 1.522 (15,04%) pasien yang sembuh ( Kemenkes. 2020).  

Untuk mengatasi penyebarluasan COVID-19 di masyarakat dibutuhkan tidak hanya materi tetapi juga sumber daya manusia. Sumber daya manusia terbanyak yang dimiliki Indonesia adalah penduduk usia muda. Mahasiswa adalah sumber daya manusia yang melimpah yang merupakan aset Indonesia. Mahasiswa memiliki peran tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti mahasiswa merupakan bagian yang terpisah dari masyarakat. Mahasiswa kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam perannya sebagai penyambung tali kesehatan di masyarakat. Indonesia memiliki jumlah pemuda yang sangat banyak, maka sudah seharusnya mahasiswa memberikan kontribusi yang lebih dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di lingkungan masyarakat ( Nurwaesari.N. 2020 ).

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 di kalangan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan dan up date berita mengenai COVID-19 melalui berbagai media, baik media massa maupun media elektronik. Namun upaya pemerintah tersebut belum dapat maksimal menurunkan angka penyebaran COVID-19 dikalangan masyarakat, khususnya pada penduduk usia produktif. Penduduk usia produktif (mahasiswa dan masyarakat pekerja) merupakan penduduk dengan jumlah terbesar di Indonesia yang aktif menggunakan media elektronik untuk berbagai kepentingan antara lain kepentingan up date berita COVID-19.

Penyebaran berita COVID-19 yang beredar di masyarakat berasal dari banyak sumber yang terkadang tidak jelas asal usul instansi atau lembaga pembuat beritanya. Data yang ditampilkan tidak jarang merupakan data yang mengarah kepada data yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (hoax), dan dapat memicu keresahan masyarakat. Agar masyarakat menjadi lebih bijak menyikapi munculnya berita-berita yang tidak jelas sumbernya, maka dibutuhkan peran pemerintah untuk mengatasinya. Mahasiswa sebagai aset sumberdaya yang melimpah di Indonesia dapat membantu peran pemerintah dalam mengantisipasi berita hoax terkait COVID-19 dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang etiologi dan pencegahan COVID-19. Mahasiswa program studi D III Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) sebagai sumberdaya yang dapat mengakses kalangan kaum muda dan masyarakat pekerja dapat menjalankan perannya sebagai dual agent untukmelakukan berbagai kegiatan promotif dan preventif yang dapat merangsang masyarakat agar lebih perduli terhadap upaya pencegahan COVID-19.

Peran pertama mahasiswa sebagai agent of health. Seorang agent of health merupakan garda terdepan untuk berhadapan dan berkomunikasi dengan masyarakat terkait dengan sosialisasi program-program kesehatan yang telah dicanangkan pemerintah. Tujuan utamanya agar masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan mereka. Mahasiswa bidang kesehatan memiliki akses yang lebih leluasa dalam bidang kesehatan, sehingga akan lebih mudah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memotivasi masyarakat untuk memahami arti pentingnya kesehatan. Peran yang kedua adalah sebagai agent of change, dengan pengetahuannya akan bahaya COVID-19 mahasiswa bidang kesehatan dapat mengadakan seminar on line, kampanye tentang pentingnya physical distancing, sampai dengan aksi penggalangan dana untuk pemberian alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan. Tujuan utamanya adalah menyadarkan masyarakat tentang bahaya penularan COVID-19 di masyarakat, sehingga banyak orang yang termotivasi untuk tidak beraktivitas di luar rumah.     

Untuk dapat berperan sebagai dual agent dalam tujuan meningkatkan status Kesehatan masyarakat, maka mahasiswa harus memiliki pengetahuan yang baik tentang etiologi dan pengetahuan tentang pencegahan COVID-19. Pengetahuan yang baik dan berasal dari sumber yang terpercaya dapat membantu peran mahasiswa dalam usahanya memberikan edukasi pada masyarakat tentang kebenaran informasi seputar COVID-19, sehingga masyarakat tidak mudah percaya dengan berita hoax.  Pada penelitian yang telah dilakukan tim peneliti Program studi D III K3 dengan responden sebanyak 153 orang mahasiswa program studi D III K3, diperoleh hasil sebanyak 77,8% mahasiswa memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang etiologi COVID-19 dan 75,2 % mahasiswa memiliki pengetahuan yang sangat baik terhadap upaya pencegahaan COVID-19. Harapan kedepan dengan pengetahuan yang baik tersebut, maka peran mahasiswa sebagai agent of change dan agent of health akan dapat berhasil dengan baik. Hal ini dapat memudahkan pemerintah untuk melakukan sosialisasi yang benar terkait bagaimana upaya pencegahan COVID-19 di masyarakat. Dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut akan dapat menyebarkan informasi yang benar (bukan hoax) tentang bagaimana melakukan perubahan perilaku hidup sehat dan bersih untuk mencegah penularan COVID-19.

Penulis: Neffrety Nilamsari dan  Ratnaningtyas Wahyu Kusuma Wardani

Artikel ini tersedia di:  http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH dengan Judul

Tingkat pengetahuan etiologi dan pencegahan Covid-19 mahasiswa prodi D3K3 dan peran mahasiswa sebagai dual agent di masyarakat.  Journal of industrial hygiene and occupational health.Vol. 5, no. 2, april 2021. DOI: http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v5i2.4814.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp